Buaya Darat Perdayai 15 Wanita lewat Aplikasi Omi

Buaya Darat Perdayai 15 Wanita lewat Aplikasi Omi

Kapolsek Tenggilis Kompol Masdawati menunjukkan barang bukti dan kedua tersangka. -Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM - Lukmanul (30), pria asal Jalan Kedung Mangu, Surabaya, layak disebut buaya darat. Julukan itu disematkan kepadanya karena tersangka berhasil memperdayai 15 korban wanita yang baru dikenalnya melalui aplikasi Omi.

BACA JUGA:Ngaku Pegawai Bank, Tukang Sayur di Surabaya Tipu Wanita di Medsos 

Di aksinya itu, Lukmanul yang dibantu temannya Edi (24), warga Jalan Wonosari Wetan, Surabaya, berhasil membawa kabur HP dan motor milik korbannya.

Namun, petualangannya itu kini terhenti setelah seorang korbannya Tiara, warga Jalan Kendangsari, Surabaya melapor ke Mapolsek Tenggilis Mejoyo. Hingga akhirnya polisi berhasil meringkus Lukmanul dan Edi di tempat kos di daerah Krian, Sidoarjo.

"Tersangka berhasil ditangkap anggota di kos tersangka L di Krian, Sidoarjo. terhitung sudah beraksi di 15 lokasi dengan korban berbeda dalam waktu setahun. Semua perempuan korbannya," ungkap Kapolsek Tenggilis Mejoyo Kompol Masdawati, Selasa, 2 April 2024.

Masdawati menjelaskan, bermula bermula saat Lukmanul berkenalan dengan korban Tiara melalui aplikasi Omi. Tersangka menggunakan foto profil berbeda atau lebih ganteng dari wajah aslinya.

Setelah berkenalan dengan korban dan akrab, tersangka lalu mengajak kencan atau jalan.  Lukmanul diantar Edi untuk bertemu korban.

"Selanjutnya, (tersangka) Lukmanul bersama korban jalan-jalan mengendarai Yamaha Mio L 6398 MY milik korban," ungkap Masdawati.

Sampai di minimarket di Jalan Kendangsari, Lukmanul yang membonceng korban berhenti. Kemudian menyuruh korban untuk membeli air mineral. Namun, itu hanya akal-akalan dia agar aksinya berjalan mulus.

"Korban diberi uang Rp 20 ribu oleh tersangka L. Saat korban masuk ke dalam, tersangka beraksi membawa kabur motor dan HP," jelas Maswawati, Selasa, 2 April 2024.

Mengetahui teman kencannya kabur, Tiara sempat menghubungi HP Lukmanul. Akan tetapi tidak direspons dan akhirnya korban melaporkannya kasus tersebut ke polisi.

Menurut Masdawati, modus tersangka Lukmanul mencari korban lewat aplikasi Omi. Dia mengajak keluar korban untuk jalan-jalan.

"Korbannya ada dari Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik hingga Semarang. Hasil kejahatan dibuat untuk keperluan sehari-hari," beber Masdawati.

Untuk tersangka Edi, lanjut Masdawati, baru sekali beraksi. Ia diajak tersangka Lukmanul untuk mengantarkan dan membantu di aksi terakhir.

Sementara itu, Lukmanul mengaku menggunakan foto profil palsu di aplikasi Omi. Foto yang dipakai lebih ganteng dari aslinya. Dengan begitu, membuat para korban wanita tertarik.

"Cara saya meyakinkan korban saya bilang mau hubungan serius dan memasang foto palsu di Omi," ucapnya.

Diakui Lukmanul, para korban hanya diajak jalan-jalan. Tidak sampai ada yang dicabuli. Setelah berhasil mendapat motor dan HP lalu dijual ke seseorang di luar kota.

"Uangnya untuk kebutuhan sehari-hari dan cicil motor. Anak saya dua," tutur Lukmanul. (*)

Sumber: