Sejarah Cabai di Indonesia, Dari Mana Asalnya?
Cabai, si kecil pedas yang selalu hadir di meja makan orang Indonesia.-pixabay-
MEMORANDUM - Cabai, si kecil pedas yang selalu hadir di meja makan orang Indonesia, ternyata bukan asli dari negeri ini. Lalu, dari manakah cabai berasal dan bagaimana perjalanannya hingga menjadi bumbu dapur favorit di Indonesia?
Cabai berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, tepatnya di wilayah Meksiko, Peru, dan Bolivia. Suku Maya dan Aztec telah mengenal dan menggunakan cabai sejak 7.000 tahun lalu sebagai bumbu masak dan obat tradisional.
BACA JUGA:Misteri Pembunuhan Wanita di Hutan Nganjuk, Ini Hasil Visumnya
Perjalanan Cabai ke Indonesia
Cabai pertama kali dibawa ke Eropa oleh Christopher Columbus pada tahun 1493. Dari Eropa, cabai kemudian dibawa oleh para pedagang Portugis dan Spanyol ke berbagai penjuru dunia, termasuk Asia Tenggara. Diperkirakan cabai masuk ke Indonesia pada abad ke-16 melalui jalur perdagangan maritim.
BACA JUGA:7 Tips Aman Berkendara Saat Musim Hujan
Awal Mula Cabai di Indonesia
Pada masa awal kedatangannya, cabai tidak langsung populer di kalangan masyarakat Indonesia. Cabai lebih dulu digunakan sebagai tanaman hias dan obat tradisional. Barulah pada abad ke-18, cabai mulai digunakan sebagai bumbu masak dan menjadi bagian penting dalam kuliner Nusantara.
Jenis-Jenis Cabai di Indonesia
Saat ini, terdapat berbagai jenis cabai yang dibudidayakan di Indonesia, antara lain cabai merah keriting, cabai rawit, cabai hijau besar, dan cabai gendot. Masing-masing jenis cabai memiliki rasa pedas yang berbeda dan digunakan untuk berbagai jenis masakan.
Selain sebagai bumbu masak, cabai juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Cabai mengandung capsaicin, senyawa yang memberikan rasa pedas dan memiliki berbagai khasiat, seperti meredakan nyeri, melancarkan pencernaan, dan meningkatkan metabolisme tubuh.
Sumber: