Integritas, Belajar dari Ramadan

Integritas, Belajar dari Ramadan

drh.H. Puguh Wiji Pamungkas, MM--

Oleh : drh.H. Puguh Wiji Pamungkas, MM
Presiden Nusantara Gilang Gemilang
Founder RSU Wajak Husada

Salah satu pelajaran penting yang diajarkan oleh ramadhan adalah tentang integritas. Menurut Steven MR Covey dalam bukunya “Speed Of Trust” kita divisualisasikan masalah integritas ini seperti sebuah pohon.

Pohon memiliki bagian-bagiannya, mulai dari akar, batang, dahan, daun dan buah, dalam bukunya tersebut Steven MR Covey memvisualisasikan integritas seperti akar pohon.

Selazimnya sebuah akar pohon, ia memang tidak terlihat di permukaan, keberadaannya ada didalam tanah, namun ia menjadi penentu bagi sehat dan tidaknya sebuah tanaman ataupun pohon.

Pohon yang mati, tanaman yang rusak bisa dipastikan karena akarnyapun rusak dan busuk.

Semakin berkualitas sebuah akar dari pohon atau tanaman, maka semakin subur dan kuat juga tanaman atau pohon tersebut, karena dia dengan normal bisa menyerap dan menyalurkan asupan makanan dan energi bagi pohon atau tanaman tersebut.

BACA JUGA:Bahagiamu Adalah Kemakmuranmu

Puasa Ramadan selama satu bulan penuh mengajarkan kita tentang integritas ini. Kebulatan akan konsepsi iman membuat kita sebagai kaum muslim menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan ikhlas dan penuh dedikasi.

Bisa saja saat berpuasa kemudian orang tersebut sembunyi didalam kamar lalu makan sampai kenyang, setelah itu keluar kamar dan menyampaikan bahwa dirinya berpuasa, orang tidak akan ada yang tahu, kecuali Allah SWT.

Sebagai seorang muslim sejati tentu kita tidak akan melakukan hal tersebut, karena kita faham bahwa Allah itu maha melihat dan bahwa Allah maha mengawasi, dan itu adalah wujud dari iman.

Jika saja semua masyarakat Indonesia, dari pejabat, aparat sampai masyarakat sipil mengimplementasikan dengan sungguh-sunggu pelajaran integritas yang diajarkan oleh puasa Ramadan ini, maka tentu bangsa ini akan bertumbuh, maju dan berkembang dengan sangat pesat dengan bekal mentalitas dan karakter bangsa yang kuat, dengan bekal integritas diri yang kuat.

Sebagaimana sebuah pohon, jika akarnya kuat maka batangnyapun akan kuat, dahannya kuat, daunya lebat dan keberadaannya serta manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak makhluk lainnya. (*/ari)

Sumber: