Perampokan dan Pembunuhan Istri Agen BRI Link di Gresik, Sempat Dikira Bunuh Diri

Perampokan dan Pembunuhan Istri Agen BRI Link di Gresik, Sempat Dikira Bunuh Diri

Korban Wardatun Toyibah semasa masih hidup foto bersama suaminya Mahfud.-Faisal Danny-

GRESIK, MEMORANDUM - Kasus perampokan dan pembunuhan yang menimpa Wardatun Toyibah di rumahnya Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, terus didalami kepolisian. Sejumlah alat bukti diamankan dari rumah sekaligus kantor agen BRI Link dan gerai pulsa itu.

BACA JUGA:Polisi Temukan Sarung Golok di Kamar Korban Perampokan dan Pembunuhan di Gresik

Beberapa saksi telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. Termasuk Mahfud, suami Wardatun Toyibah. Dia orang yang kali pertama menemukan jasad sang istri bersimbah darah di samping putrinya yang saat itu tertidur pulas di kamar rumahnya.

Pria 42 tahun itu ingat betul, jika kali pertama masuk ke kamar tempat istrinya tewas pukul 05.00 WIB. Mahfud pun mengaku lemas saat mengetahui banyak darah di tubuh Wardatun. Juga di kolong tempat tidur. Ia mengira, istrinya tewas karena bunuh diri.

BACA JUGA:Agen BRI Link di Gresik Dibunuh, dan Dirampok, Rp 150 Juta Amblas

Selain itu, sang putri yang masih berusia 2,5 tahun mengalami luka di kakinya. Ia kemudian bergegas ke rumah kakaknya yang berada tak jauh dari lokasi. Ia minta bantuan mengevakuasi jenazah Wardatun. Mahfud dan sejumlah saudara juga sempat memandikan jasad dan menutup kain jarit.

Saat itu pula, ia memeriksa loker tempat ia menyimpan uang nasabah. Ia bertambah kaget saat uang tunai Rp 160 juta berikut HP miliknya yang ada di loker lemari raib. Saat itu, ia akhirnya yakin jika istrinya jadi korban perampokan dan pembunuhan.

"Pertama tahu sekitar jam 5 lebih. Tak lihat di bawah tempat tidur ada banyak darah. Kemudian saya langsung ke rumah kakak. Kakak saya yang pertama mengangkat jenazah istri saya," kata Mahfud.

"Kan tak kira (saya kira) bunuh diri atau apa. Tapi kok ternyata barang saya hilang semua. Kan saya belum tahu motifnya apa. Ternyata saya lihat loker saya kok hilang semua. Uang senilai hampir Rp 160 juta dan handphone saya hilang," imbuh dia.

Mahfud kala itu sempat membayangkan perjuangan sang istri sebelum meregang nyawa di hadapan pelaku. Jika melihat dari luka yang diderita, ia berfikir jika istrinya melakukan perlawanan. 

"Ya kemungkinan juga istri saya tahu dan melawan," tutup dia.

Sebelumnya, aksi perampokan disertai dengan pembunuhan yang menimpa Wardatun Toyibah di Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Gresik, masih menjadi PR pihak kepolisian. 

Hingga saat ini, anggota gabungan Polsek Dukun dan Polres Gresik masih melakukan serangkaian upaya penyelidikan untuk mengungkap pelaku aksi keji tersebut.

Terbaru, polisi menemukan sarung golok di kamar milik pasangan suami istri (pasutri) Mahfud dan Wardatun Toyibah. Meski tak diketahui pasti siapa pemiliknya, namun ada dugaan sarung golok itu milik pelaku. (*)

Sumber: