Catatan Bhayangkara FC yang Nasibnya di Ujung Tanduk: Obatnya Cuma Satu, Keajaiban!

Catatan Bhayangkara FC yang Nasibnya di Ujung Tanduk: Obatnya Cuma Satu, Keajaiban!

Eko Yudiono-Wartawan Memorandum--

Catatan: Eko Yudiono, Wartawan Memorandum

Nasib juara Liga 1 musim 2017 Bhayangkara FC di ujung tanduk. Betapa tidak, hingga pekan ke-28, tim yang berafiliasi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) ini masih berada di urutan ke-17 klasemen sementara.

Menyisakan 6 pertandingan, Bhayangkara FC butuh keajaiban agar terhindar dari degradasi Liga 1 musim depan.

Saat ini, tim asuhan Gomes de Oliviera ini  mengumpulkan 19 poin. Sedangkan pesaing terdekat Bhayangkara FC adalah PSS Sleman dan Persita yang sama-sama mengoleksi 31 poin. Artinya, dari 6 laga sisa Bhayangkara FC tidak boleh sekalipun kalah atau seri. Setiap laga adalah final.

BACA JUGA:Catatan Jelang Derby Suramadu, Awas! Jika Tidak Hati-Hati, Persebaya Bisa Terpeleset

Tapi, itu saja tidak cukup. Pesaing terdekat Bhayangkara FC, PSS atau Persita Tangerang yang sama-sama mengoleksi 31 poin tidak boleh memetik hasil seri bahkan menang. 

BACA JUGA:Bhayangkara FC Tidak Boleh Degradasi

Bahaya! Ya, jika Persita dan PSS memperoleh hasil seri di 6 laga sisa atau bahkan menang, kemungkinan besar Bhayangkara FC bakal say good bye dengan Liga 1. Sebab, untuk menyamakan poin dengan Persita dan PSS Bhayangkara butuh tiga kemenanga. Sisanya, 3 laga lainnya Bhayangkara juga tidak boleh kalah atau seri.

BACA JUGA:Rekrut Radja Nainggolan, Kombespol Sumardji Optimis Bhayangkara FC Keluar dari Zona Degradasi

Sulit dibayangkan memang betapa sulit perjalaan Bhayangkara FC musim ini. Hingga menyisakan 6 pekan, Radja Nainggolan cs hanya memetik 3 kemenangan, 10 seri dan 15 kali menelan kekalahan.

Padahal, di putaran kedua, Bhayangkara FC berbenah. Sejumlah pemain top didatangkan. Ada pemain jebolan Serie A Italia, Inter Milan Radja Nainggolan. Ada juga pemain pinjaman Persija Witan Sulaeman. Junior Brando dari Madura United juga didatangkan. Putu Gede, eks bek Timnas U-19 juga ditarik lagi ke tim.

Namun, pemain-pemain tersebut masih belum membuat garansi Bhayangkara FC aman dari ancaman degradasi. Lalu, apa yang seharusnya dilakukan agar tim yang juara kali pertama kompetisi sepak bola Indonesia ketika berganti menjadi Liga 1? Jawabannya ada di tangan pelatih.

Bagaimana ia meracik strategi yang pas dan tepat agar Bhayangkara FC mendapatkan hasil maksimal di setiap lagi. Tapi sembari berharap juga pesaing terdekat Bhayangkara FC tidak mendapatkan poin sama sekali alias kalah.

Satu lagi yang terpenting. Keajaiban! Kalimat ini bakal menjadi sangat ajaib jika Bhayangkara FC musim ini benar-benar lolos dari lubang jarum. Sebab, ibarat sakit, posisi Bhayangkara FC saat ini sudah sangat kronis. Obatnya ya cuma satu, Keajaiban titik. (*)

Sumber: