Fenomena Cancel Culture: Antara Koreksi dan Penindasan

Fenomena Cancel Culture: Antara Koreksi dan Penindasan

Cancel Culture merupakan fenomena sosial yang marak terjadi di era digital saat ini. -pixabay-

MEMORANDUM - Cancel Culture merupakan fenomena sosial yang marak terjadi di era digital saat ini.
Fenomena ini merujuk pada tindakan memboikot atau meniadakan dukungan terhadap seseorang, biasanya figur publik, akibat suatu kesalahan atau pernyataan yang dianggap menyinggung.

Dampak Positif

1. Meningkatkan Kesadaran: Cancel Culture dapat meningkatkan Kesadaran publik terhadap isu-isu penting, seperti rasisme, seksisme, dan diskriminasi.

2. Menuntut Pertanggungjawaban: Cancel culture dapat mendorong figur publik untuk bertanggung jawab atas tindakan dan perkataannya.

3. Memberi Suara kepada Korban: Cancel culture dapat memberi platform bagi korban untuk menyuarakan pengalaman mereka dan mendapatkan keadilan.

4. Mendorong Perubahan: Cancel culture dapat mendorong perubahan sosial positif dengan menekan pelaku untuk mengubah perilakunya.

 

BACA JUGA:Mempercepat Kemajuan: Dampak Positif Era Digital bagi Masyarakat

 

Dampak Negatif

1. Penindasan: Cancel culture dapat menjadi alat untuk menindas dan membungkam orang lain, termasuk mereka yang telah belajar dari kesalahannya.

2. Ketidakadilan: Cancel culture seringkali didasarkan pada informasi yang tidak lengkap atau tidak akurat, dan dapat menyebabkan penghakiman yang tidak adil.

3. Polarisasi: Cancel culture dapat memperparah polarisasi dan perpecahan sosial, dan menghambat dialog yang konstruktif.

4. Ancaman terhadap Kebebasan Berekspresi: Cancel culture dapat menjadi ancaman terhadap Kebebasan Berekspresi dan berpendapat.

Fenomena "cancel culture" memiliki dampak positif dan negatif. Di satu sisi, cancel culture dapat meningkatkan kesadaran publik terhadap isu-isu penting dan mendorong perubahan sosial positif.

Di sisi lain, cancel culture juga dapat menjadi alat untuk menindas dan membungkam orang lain, serta mengancam kebebasan berekspresi. (mg2)

Sumber: