Khofifah Usulkan Pemerintah Beri Santunan Terhadap Pahlawan Demokrasi

Khofifah Usulkan Pemerintah Beri Santunan Terhadap Pahlawan Demokrasi

Khofifah bersama tim TKD Prabowo Gibran Jatim ke rumah duka anggota KPPS Imnesti Aufa Emnistya, Plemahan, Kota Surabaya.--

BACA JUGA:Pengamanan TPS VIP (TPS 31) di Rumah Mantan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa

Ketua KPPS berusia 52 tahun tersebut, bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 42 Kelurahan Ngagel Rejo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya.

Di sini Khofifah, memberikan perhatian khusus terutama kepada keluarga yang ditinggalkan, tiga anak dan satu istri almarhum. Joko merupakan tulang punggung keluarga. 

"Tiga anak almarhum yang masih SD, SMP dan SMA ini kita akan perhatikan agar sekolahnya lancar, jangan sampai putus sekolah" ujar Khofifah.

Usai takziyah, dia berharap almarhum dan almarhumah menjadi pejuang demokrasi. Arwahnya diterima di sisi Allah dan keluarga diberi ketabahan serta keikhlasan.

BACA JUGA:Prabowo-Gibran Unggul Telak di TPS Khofifah Indar Parawansa

Yang menarik, di sekitar rumah almarhumah Imnesti, warga berbondong-bondong menghadang Khofifah yang hendak beranjak.

"Salim bu. Salim. Ibu Khofifah maju lagi, jadi gubernur lagi ya Bu," ujar sejumlah ibu-ibu, dibalas senyuman oleh Khofifah.

Sekadar diketahui, Joko Budiono, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Jumat, 16 Februari 2024 dinyatakan meninggal dunia. Sebelumnya dia tak sadarkan diri saat hari pemungutan suara, 14 Februari 2024. Joko Budiono, 52, bertugas di TPS 42 Kelurahan Ngagel Rejo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya. Ia meninggal saat akan memulai perhitungan suara. Dia mendadak pingsan. Pukul 15.00 WIB langsung dilarikan ke RS dr Soetomo.

"Ia langsung ambruk dan dibawa rumah sakit. Iya kritisnya udah dua hari itu, gak sadar. Setelah dua hari itu Pak Budi dikabarkan meninggal dunia," ujar Wakil RW 05 Kelurahan Ngagel Rejo Hadori Ahkyar.

BACA JUGA:Coblos ke TPS 031, Khofifah Berdoa Pemilu 2024 Aman dan Lancar

Di tempat lain Imnesti Aufa Emnistya warga Plemahan, Kota Surabaya, anggota KPPS Plemahan, juga dinyatakan meninggal usai dirawat akibat kecelakaan.

"Dia kecelakaan saat mengantar surat suara ke PPK," ujar Sekretaris KPU Surabaya, Titus Saptadi, kemarin.

Imnesti Aufa Emnistya warga Plemahan meninggal Rabu 14 Februari 2024 karena kecelakaan saat perjalanan membawa kotak suara Pemilu 2024. 

"Dia sempat dirawat di salah satu rumah sakit . Lokasi kejadiannya di Tenggilis Mejoyo," jelasnya. (day)

Sumber: