Pria Tewas di Tandon Showroom Mobil Kertajaya Murni Laka Kerja
Tandon air di showroom mobil di Jalan Kertajaya, Surabaya.-Oskario Udayana-
SURABAYA, MEMORANDUM - Saroni (57), dipastikan tewas karena kecelakaan kerja saat membenarkan tangga lift khusus mobil di showroom mobil bekas di Jalan Kertajaya nomor 208, SURABAYA, Minggu, 18 Februari 2024, sekitar pukul 17.00 WIB.
Hal itu, diungkapkan Supriatin, adik Saroni saat ditemui di rumahnya Jalan Tambak Wedi Baru Gang XIV, Surabaya.
"Kata istrinya (Saroni) meninggal karena kecelakaan kerja membenarkan tangga lift," ungkap perempuan berhijab ini kepada memorandum.disway.id, Senin, 19 Februari 2024.
BACA JUGA:Pria Tambak Wedi Ditemukan Tewas di Tandon Air
Dia menjelaskan, katanya disuruh bosnya dulu bernama Sinyo membenahi tangga lift khusus mobil yang terletak di depan showroom, tapi menolak.
"Korban pernah cerita kepada istrinya (Kasiani) disuruh buat tangga lift oleh bosnya," jelas Supriatin.
Entah mungkin karena menganggur pada waktu itu, Saroni akhirnya mau membenarkan tangga lift. Kemudian berangkat mengecek ke lokasi kejadian sendiri mengendarai motor.
Sampai di sana, korban naik ke atas setinggi kurang lebih 8 meter untuk mengecek keadaan lift. Ketika itulah, diduga korban tersetrum kabel listrik atau karena terpeleset hingga membuatnya terjatuh ke tandon yang terletak di pojok kanan dekat lift showroon dan tewas di TKP.
BACA JUGA:Benahi Tandon Air, Warga Surabaya Tewas Tersengat Listrik
"Posisi saat terjatuh kepalanya berada di bawa masuk tandon. Dan saat saya mengecek ke rumah sakit, saya melihat luka korban di kepala ada jahitannya. Kata dokter luka di kepala akibat terbentur kerangka-kerangka besi lift," beber Supriatin.
Supriatin menambahkan, Saroni memang pekerja serabutan di showroom mobil bekas sudah 30 tahun. Tugasnya disuruh bosnya ketika ada kerusakan yang ada di showroom yang harus dibenahi. Semisal membenarkan genteng.
"Kalau tidak ada pekerjaan korban disuruh bosnya membersihkan mobil (dagangan)," ujar Supriatin.
Saat ini showroom mobil tempat kerja Saroni bekerja sudah bangkrut, sehingga dia kini bekerja sebagai tukang bangunan di daerah Manyar.
"Meski begitu, korban jika disuruh bosnya tetap mau," ungkap Supriatin.
Sumber: