Gonjang-ganjing Partai Demokrat Jember, PAC Bulat Lengserkan Try Sandi Apriana
Puluhan Ketua PAC Partai Demokrat dan Pengurus luruk Rumah Kediaman Ketua Try Sandi Apriana-Biro Jember-
JEMBER, MEMORANDUM - Sebanyak 28 Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan pengurus DPC Partai Demokrat Kabupaten JEMBER meminta kepada DPP dan DPD Partai Demokrat Jatim agar melengserkan Ketua DPC Demokrat JEMBER Trisandi Apriana.
Adapun alasan yang disampaikan Pengurus DPC Demokrat terkait tuntutan tersebut adalah, mereka menilai Try Sandi tidak amanah dalam menjalan tugasnya sebagai Ketua Partai dan tidak memberikan kontribusi apapun kepada Demokrat.
Try Sandi dinilai telah merusak suara partai dan suara caleg di JEMBER pada Pemilu 2024. Tuntutan ini disampaikan melalui surat resmi kepada Ketua DPP Partai Demokrat Agus Hari Murti Yudhoyono di Jakarta.
Sekretaris DPC Demokrat JEMBER, Mashudi menceritakan awal tuntutan para pengurus dan Ketua-Ketua PAC tersebut. Dia mengatakan tuntutan ini berawal dari H-1 malam saat para pengurus DPC dan DPAC ini mendapat undangan rapat persiapan pemilu dari DPC. Namun anehnya Try Sandi justru tidak muncul dalam rapat tersebut.
BACA JUGA:Indra Wahyudi, Caleg Nomor Urut 2 Partai Demokrat Dapil 5 Surabaya: Tidak Zaman Tebar Pesona tapi Aksi Nyata
"Kami menunggu dari jam 19.00 sampai 21.00. Awalnya sih saat ditelpon bilangnya on the way. Namun tidak muncul-muncul malah setengah jam kemudian hapenya tidak bisa dihubungi lagi," katanya saat dikonfirmasi, Minggu 18 Februari 2024 sore.
Karena tak juga muncul, lanjut Mashudi, akhirnya para pengurus DPC dan DPAC mendatangi rumah Try Sandi yang ada di jalan Gajah Mada Jember. "Gak tahu sembunyi dimana. Ditunggu hingga jam 4 pagi tetap gak muncul, akhirnya mereka membubarkan diri," ungkap Mashudi.
Setelah ditelusuri, akar persoalan yang terjadi atas tuntutan pemecatan Try Sandi ini adalah adanya penggunaan anggaran partai yang tidak transparan, terutama dana saksi dari DPP.
"Para pengurus DPAC ini meminta agar dana saksi dicairkan H-1 namun tidak kabulkan. Malah bilangnya akan diberikan setelah menyerahkan surat C-hasil. Ya otomatis saksi-saksi kecewa," imbuh Mashudi.
BACA JUGA:Kunjungi Blitar, SBY Mancing Bareng Ratusan Kader Demokrat
Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil pemilu yang mengecewakan. Menurut Mashudi, mereka tidaj minta uang pribadi ketua DPC tetapi uang saksi dari DPP yang memang sudah ditransfer ke DPC. "Apa susahnya to? Wong itu udang dari DPP," tegasnya.
Akibat ulah Tri Sandy tersebut, dari 7.600 saksi yang telah disiapkan, hanya 1.119 yang mau tetap menjalankan pekerjaannya. "Hal ini membuat penurunan suara, sebab 1 saksi kita tugaskan membawa 5 orang. Dan itu gagal," kata Mashudi lagi.
Dikesempatan yang sama, Mashudi juga membeberkan dosa-dosa Try Sandi dalam penggunaan anggaran yaitu dana Banpol dan iuran Fraksi yang tidak pernah ada kejelasan digunakan untuk apa saja.
"Harusnya ada pertanggungjawaban yang jelas penggunaan anggaran Banpol dan Fraksi. Ini tidak ada, gak jelas. Masa bantuan honor saksi 100 ribu per saksi ditahan juga, uang banpol di makan sendiri, uang iuran fraksi juga di pegang ketua DPC. Kalau pemimpin bobrok seperti ini gak dipecat, kasihan Demokrat," jelasnya.
BACA JUGA:Fraksi Demokrat Nilai Adhi Karyono Sosok Kompeten sebagai Pj Gubernur Jatim
Tidak hanya soal penggunaan anggaran yang tidak transparan. Menantu Bupati Jember ini juga dinilai tidak memberikan kontribusi apapun untuk membesarkan partai dan tidak mampu bekerja sama dengan baik dengan pengurus Partai dari tingkatan DPC hingga DPR.
Mashudi mengatakan para pengurus Demokrat di Jember melihat tidak ada upaya serius Ketua DPC membuat kegiatan Partai agar dinamis dan suara Demokrat di Jember naik signifikan. Hal-hal tersebut menjadi alasan kuat pemecatan Try Sandi sebagai ketua dan kader Demokrat.
"Jadi organisasi ini mati suri, tidak ada pembinaan organisasi juga. Makanya melihat pemimpin yang pelit dan suka makan uang organisasi seperti ini, mereka minta dia dipecat sebagai Ketua dan sebagai kader Demokrat. Di Jember masih banyak kader lainnya yang layak menjadi ketua DPC," pungkasnya.
Sementara, saat dikonfirmasi memorandum, Try Sandy mengaku sedang fokus pada penghitungan suara pemilu. "Izin belum bisa konfirmasi, kami masih fokus pada penghitungan suara pemilu dulu," tulisnya.(edy)
Sumber: