6 Klenteng Tertua di Jawa Timur dan Keunikannya

6 Klenteng Tertua di Jawa Timur dan Keunikannya

Klenteng Kwan Sing Bio di Jalan Martadinata nomor 1, Karangsari, Tuban, Jawa Timur.-Istimewa-

MEMORANDUM - Di tanah Jawa Timur yang kaya budaya, terdapat jejak sejarah panjang komunitas Tionghoa. Salah satu buktinya adalah keberadaan klenteng-klenteng tua yang tersebar di berbagai wilayah. 

Berdiri kokoh di antara hiruk pikuk modernitas, klenteng-klenteng ini membawa kita kembali ke masa lampau, menapaki jejak sejarah dan budaya leluhur. Klenteng-klenteng ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga saksi bisu perjalanan akulturasi dan toleransi antar budaya.

BACA JUGA:Polsek Dukuh Pakis Gelar Bulan Bakti TNI-Polri di Klenteng Hwa Sen Miau

Mari kita menelusuri kisah beberapa klenteng tertua di Jawa Timur dan menjelajah lorong waktu. 

1. Klenteng Kwan Sing Bio (Tuban):

Dibangun pada 1740, Klenteng Kwan Sing Bio di Jalan Martadinata nomor 1, Karangsari, Tuban, Jawa Timur, merupakan klenteng tertua di Jawa Timur dan salah satu yang tertua di Indonesia.  Bahkan, menjadi primadona. Arsitekturnya yang megah dengan dominasi warna merah dan ornamen khas Tionghoa menghadirkan atmosfer magis. 

Klenteng Kwan Sing Bio memiliki arsitektur tradisional Tiongkok yang khas dengan dominasi warna merah dan kuning. Klenteng ini terdiri dari beberapa bangunan utama, yaitu:

1. Bao Gong: Tempat pemujaan Dewa Bao, dewa keadilan dan kebijaksanaan.

2. Kongco Kwan Sing Bio: Tempat pemujaan Dewa Kwan Kong, dewa perang dan 3. kesetiaan.

4. Kwan Im: Tempat pemujaan Dewi Kwan Im, dewi kasih sayang dan pengasih.

BACA JUGA:Peringati Hari Jadi ke-111, Pemkab Jombang Gelar Vaksinasi di Klenteng Hong San Kiong

Keunikan klenteng ini terletak pada ukiran-ukiran kayu yang indah dan detail, serta berbagai ornamen khas Tiongkok yang menghiasi bangunannya. Klenteng ini juga memiliki beberapa peninggalan sejarah yang berharga, seperti lonceng kuno dan prasasti yang menceritakan asal-usul klenteng.

Klenteng Kwan Sing Bio tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah bagi umat Konghucu, tetapi juga sebagai pusat kebudayaan Tionghoa di Tuban. Klenteng ini menjadi tempat penyelenggaraan berbagai festival dan tradisi Tionghoa, seperti Imlek, Cap Go Meh, dan Qingming.

Klenteng ini juga berperan penting dalam menjaga hubungan harmonis antara masyarakat Tionghoa dan masyarakat lokal di Tuban. Klenteng Kwan Sing Bio menjadi simbol toleransi dan akulturasi budaya yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Sumber: