Recovery Pascabanjir Jember, Pasukan Kostrad dan Armed 8 Diterjunkan
Jember, Memorandum.co.id - Lima hari pascabanjir bandang di Jember membuat Pemda menerapkan status darurat tanggap bencana. Ratusan personil gabungan TNI, Polri, dan sejumlah relawan tampak bahu membahu melakukan recovery (perbaikan) akses jalan antar desa di Dusun Gendir, Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi," Kamis (6/2/2020). Gotong-royong perbaikan jalan itu dilakukan untuk memulihkan aktivitas warga dan perekonomian yang sempat terhenti akibat putusnya jalan yang tergerus derasnya aliran Kali Jompo yang disertai glondongan kayu dan lumpur pada Sabtu (1/2/2020) lalu. Komandan Pasukan Karya Bakti TNI, Kapten Inf Sondah Krisyamto didampingi Kapolsek Sukorambi, AKP Ma'ruf mengungkapkan capaian dan perkembangan proses perbaikan lokasi terdampak bencana banjir bandang pada Komandan Kodim (Dandim) 0824/Jember, Letkol Inf La Ode M. Nurdin Perkembangan karya bhakti pascabencana alam banjir bandang hari kelima yang terlibat sebanyak 310 personil terdiri dari anggota Kodim 0824/Jember 90 orang, Polres Jember 40 orang, BPBD Jembar 10 orang, Tagana 15 orang, relawan dari PSHT 75 orang, PUBM dan SDA 55 orang, dan masyarakat 25 orang. "Sektor satu pembuatan bronjong penahan air sepanjang 44 meter hasil yang dicapai, personil gabungan melanjutkan pemasangan bronjong dan pengisian batu dengan manual maupun alat berat dengan perkembangan sampai hari kelima mencapai 45 persen," kata Sondah Krisyamto. Sedangkan di sektor 2 untuk pembuatan jalan tembus dengan lebar 7 meter, panjang 250 meter, hasil yang dicapai telah tuntas 100 persen. Sementara di sektor 3 tambahan pemasangan bronjong dengan panjang 56 meter dan tinggi 4 meter saat ini hasil yang dicapai masih 15 persen. "Pemasangan bronjong melibatkan tiga unit mesin berat. Perkembangannya masih lima belas persen untuk kelanjutan, menunggu komando, apakah ada penambahan waktu atau pergeseran pasukan," tandas Sondah. Sementara itu, Dandim Jember, Letkol Inf La Ode M. Nurdin memberikan arahan dan turun langsung berbaur dengan personil agar tetap semangat. "Waktu lima hari itu masih belum cukup, maka perlu penambahan personil, sedangkan untuk akses jalan sudah tuntas seratus persen, sehingga masyarakat sudah beraktivitas normal seperti biasa," jelas La Ode. Meski demikian, untuk sektor pemasangan bronjong, ada 2 titik awal di dinding jalan dan ada tambahan lokasi di luar yang direncanakan. Lokasinya berada di pemukiman warga. "Untuk itu, hingga hari kelima masih belum tuntas semua dan perlu penambahan waktu maupun personil. Untuk lima hari ke depan akan menambah jumlah personil 60 dari Kostrad dan Armed 8 untuk mempercepat recovery terdampak banjir," pungkasnya.(edy/ziz)
Sumber: