Kampung Bulak yang Eksotis: Dukungan Masyarakat sebagai Kunci

Kampung Bulak yang Eksotis: Dukungan Masyarakat sebagai Kunci

Lokasi pinggir pantai di pinggir kawasan Kampung Bulak yang asyik untuk dibuat berfoto.-Sujatmiko-

Kota Surabaya dikenal sebagai kota yang kaya akan sejarah dan budaya Indonesia, memiliki banyak tempat wisata unik yang berasal dari kampung-kampung terpencil. Sebagai Kota Pahlawan, Surabaya menyimpan keindahan yang belum sepenuhnya terjamah oleh pemerintah untuk dipromosikan.

Meski terkenal dengan beberapa destinasi wisata mapan, Surabaya menantikan kunjungan dari wisatawan domestik maupun internasional. Dengan dukungan kearifan lokal, diharapkan dapat memikat lebih banyak wisatawan.

Beberapa lokasi seperti Kampung Bulak, gedung bersejarah Ex De Javasche Bank Soerabaia, Kampung Lawas Maspati, Hutan Bambu Keputih, Sungai Kalimas, dan berbagai taman indah tersebar luas di kota ini yang memiliki luas 33.306,30 Ha.

Sebagai contoh, Kampung Bulak, kampung nelayan di Kelurahan/Kecamatan Bulak, Kota Surabaya, menawarkan kehidupan komunal unik di luas wilayah 1,319 km².

BACA JUGA:Percantik Kawasan Wisata Heritage, Zona Eropa Kota Lama Surabaya Direvitalisasi

Baru-baru ini, terjadi pergolakan oleh oknum tidak bertanggung jawab, namun berhasil diatasi berkat kesigapan Tiga Pilar (Polri, TNI, dan Pemkot Surabaya).

Kampung Bulak menawarkan pengalaman budaya lokal autentik, dengan kebanyakan penduduknya bergantung pada penangkapan ikan. Di sini juga terdapat pedagang ikan asap dan kerupuk olahan sebagai oleh-oleh.

Di sekitar Kampung Bulak, terdapat banyak pusat rekreasi wisata di Pantai Ria Kenjeran. Salah satunya adalah Taman Suroboyo, yang dibangun atas gagasan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, untuk membuat Kota Surabaya terlihat dari laut. Patung Suro dan Boyo di taman ini, karya seniman Bali I Wayan Winten, menjadi ikon yang memperkaya keeksotisan kawasan tersebut.

Adrian Perkasa, sejarawan Surabaya, menyatakan bahwa patung di Taman Suroboyo adalah yang tertinggi di kota, menonjol dan kokoh ketika dilihat dari bangunan sekitar.

BACA JUGA:Kafe Heritage di Surabaya Jadi Aksi Vandalisme

Patung tersebut dibuat dengan metode serupa patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) oleh I Nyoman Nuarta, memberikan keindahan kelas atas pada lokasi ini, tepat di depan Sentra Ikan Bulak (SIB).

Di samping Taman Suroboyo, keindahan batu-batu di Jalan Kejawan Lor juga menawarkan tempat bersantai. Wisatawan dapat menikmati laut sambil melihat kapal-kapal nelayan.

Tak jauh dari situ, terdapat Jembatan Suramadu, jembatan terpanjang di Indonesia, dan Jembatan Suroboyo, yang dibangun untuk meningkatkan daya tarik wisata pesisir Surabaya dan kesejahteraan sosial warga sekitar.

Masyarakat juga dapat menikmati Keindahan Jembatan Suroboyo dari Taman Hiburan Pantai (THP) dan mengunjungi Kelenteng Sanggar Agung serta Pagoda Tian Ti di Kenpark, Surabaya.

BACA JUGA:Surabaya Heritage Trail: Menelusuri Jejak Sejarah yang Membanggakan

Mengunjungi kawasan wisata di Kelurahan Bulak memberikan kesempatan untuk melihat sisi lain Surabaya, mendukung pariwisata berkelanjutan, dan ekonomi lokal.

Dengan harapan besar dari masyarakat, ada keinginan agar pemerintah, swasta, dan komunitas lokal dapat bekerja sama untuk mengembangkan dan mempromosikan tempat-tempat ini. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan dan promosi akan menciptakan pariwisata berkelanjutan yang bermanfaat bagi ekonomi lokal.

Melalui upaya bersama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Surabaya berpotensi besar menjadi destinasi wisata yang lebih beragam dan menarik, meningkatkan daya tarik bagi wisatawan domestik dan internasional.(*)

Catatan Ini Dibuat Oleh: Sujatmiko, Pemimpin Redaksi Surat Kabar Harian (SKH) Memorandum

Sumber: