STKIP PGRI Sumenep MoU dengan Atdikbud KBRI Malaysia
Ketua STKIP PGRI Sumenep foto bersama dengan Atdikbud KBRI Malaysia.--
SUMENEP, MEMORANDUM-Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumenep menjalin Memorandum of Understanding (MoU) dengan Atdikbud KBRI Malaysia. Perjanjian kerjasama tentang akses pendidikan tinggi bagi anak pekerja Migran Indonesia di Malaysia.
Dalam sambutannya, Atdikbud KBRI Malaysia Prof Firdaus menyampaikan tentang tenaga migran yang datang ke Malaysia asal Indonesia utamanya banyak berasal dari Madura.
Guru Besar Insitut Pertanian Bogor itu menyinggung isu hubungan Indonesia dengan Malaysia yang tercakup pada tiga isu besar yaitu isu perbatasan, isu pelindungan dan isu budaya.
BACA JUGA:Warga Sampang Madura Ditembak Orang Tak Dikenal
"Saat ini, KBRI Kuala Lumpur sudah memiliki 55 Sanggar Bimbingan yang tersebar di Malaysia, yang ada beberapa dari sanggar bimbingan tersebut didirikan oleh orang Madura, “ katanya Rabu, 31 Januari 2024.
Firdaus menambahkan, terkait hal tersebut, kedutaan senantiasa melakukan upaya repatriasi atau penyiapan pemulangan kembali anak WNI yang orang tuanya bekerja di Malaysia.
Paparan Atdikbud disambut baik oleh Ketua STKIP PGRI Sumenep Dr Asmoni. Menurutnya, sambutan Atdikbud sebagai representasi dari kampus yang dipimpinnya.
Asmoni menambahkan, dalam hal repatriasi, bisa dikerjasamakan dengan STKIP setelah selesai sekolah di Malaysia sebagai tindaklanjut dari penandatangan MoU tersebut.
"Kami berharap MoU ini bermanfaat untuk masyarakat Sumenep, " harapnya (uri)
Sumber: