Profil Ari Suryono yang Jabat Kepala BPPD Sidoarjo

Profil Ari Suryono yang Jabat Kepala BPPD Sidoarjo

Profil Ari Suryono yang Jabat Kepala BPPD Sidoarjo, Kini Terjaring OTT KPK--

SURABAYA, MEMORANDUM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Sidoarjo. 

 

Sebanyak 10 orang telah ditangkap oleh KPK, termasuk beberapa Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

"Sejumlah 10 orang sedang dalam tahap pemeriksaan," kata Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri, kepada wartawan pada Jumat, 26 Januari 2024.

BACA JUGA:Profil Hermanto Tanoko, Crazy Rich Surabaya Pemilik Cat Avian hingga Vasa Hotel

Adapun OTT KPK ini terkait pembayaran insentif pajak. Tak hanya itu, Ali menyebut OTT ini juga berkaitan dengan retribusi daerah.

"Terkait dengan adanya pembayaran insentif pajak dan retribusi daerah," kata Ali Fikri

BACA JUGA:Profil dan Jejak Karir Achsanul Qosasi, Presiden Madura United yang Jadi Tersangka Korupsi BTS

Salah satu yang diamankan oleh KPK yakni Ari Suryono, Kepala BPPD Sidoarjo. Lantas seperti apa profil dan torehan BPPD Sidoarjo ini.

Profil Ari Suryono

Ari Suryono merupakan pria kelahiran Banyumas pada 13 Februari 1975 yang kini menjabat sebagai Kepala BPPD Sidoarjo, dimana dalam OTT kali ini Kantor BPPD turut disegel oleh KPK.

Operasi Tangkap Tangan terhadap Ari Suryono tidak hanya kali ini saja, tercatat ia pernah terjaring OTT KPK pada tahun 2020 saat ia menjabat sebagai Kepala Dinas Perizinan Terpadu, yang diamankan bersama Mantan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah.

BACA JUGA:Siapa Sebenarnya Ketua KPK, Inilah Profile Lengkap Firli Bahuri

Capaian BPPD Sidoarjo

Kinerja BPPD Sidoarjo tahun 2023 sebenarnya sangat bagus. Badan layanan itu berhasil melampaui target yang ditetapkan Rp 1,215 triliun dengan mencatatkan penerimaan sebesar Rp 1,302 triliun.

Dari data Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Kabupaten Sidoarjo, kenaikan penerimaan pajak daerah terus terjadi sejak tahun 2020 hingga 2023. Dalam kurun tiga tahun itu, capaian kenaikannya sebesar 40,18 persen atau Rp 373 miliar.

Sumber: