Bangunan di Atas Saluran Jadi Faktor Penyebab Banjir Bakal Dibongkar

Bangunan di Atas Saluran Jadi Faktor Penyebab Banjir Bakal Dibongkar

Penyempitan saluran air dan sungai merupakan salah satu penyebab banjir yang cukup sering terjadi. Hal ini disebabkan oleh ulah masyarakat yang mendirikan bangunan di bibir sungai dan di atas saluran.--

Ia menjelaskan bahwa rencana pembongkaran tersebut sudah disampaikan secara persuasif kepada warga terdampak. 

"Warga sendiri memang setuju dengan langkah pemkot. Karena bagaimana pun secara aturan bangunan berdiri di atas saluran sudah melanggar Perda. Apalagi ini demi kepentingan bersama supaya kampung kami tidak lagi kena banjir, " jelasnya. 

Kuncahyo mengaku ada sekitar 9 bangunan bakal dilakukan pembongkaran. Rencana ini juga telah dibahas dalam rapat. 

"Empat teras 4 rumah warga diantaranya itu mejorok ke saluran air. Kemudian yang lain itu bangunannya dipres dengan pondasi saluran. Itu bakal dibongkar, " imbuhnya. 

Rencananya menurut, Kuncahyo, dalam pembahasan rapat di Kampung nya bakal dibangun saluran baru berupa box culvert. Tentu lebarnya saluran baru itu jauh dari kondisi yang sekarang. 

"Warga mintanya box culvert ukuran yang lebih beras 1,5 meter. Karena kampung kami merupakan saluran air yang dialiri air dari sejumlah wilayah. Kalau dibangun kecil takutnya nanti tidak ada perubahan dan tetap banjir," tandanya. 

Kuncahyo memprediksi bahwa perosalan bajir di kampung nya yang berlangsung puluhan tahun saat hujan deras turun itu disebabkan beberapa faktor. 

"Salah satunya semua aliran itu lewatnya ya dikampung kami. Tapi apa daya salurn yang kecil tidak bisa menampung air dan meluap. Jadi dari alur air dari Jalan Raya Duku Kupang, Jalan Dukuh Kupang 20, Jalan Duku Kupang 25, lalu ketemu di Pasar Dukuh Kupang, itu lewatnya di kampung saya semua," ujarnya. 

Sementara penanganan banjir menjadi prioritas Pemkot Surabaya di tahun 2024. Pemkot Surabaya terus berkomitmen menuntaskan persoalan banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Kota Pahlawan. Penanganan banjir pun dilakukan pemkot dengan menerapkan skala prioritas dan pemetaan wilayah.

"Kami sudah memetakan sejumlah titik rawan genangan air dan menjadi prioritas penanganan tahun ini, " kata Kabid Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya Windo Gusman Prasetyo. 

Salah satu titik yang menjadi skala prioritas wialayah adalah Dukuh Kupang dan sekitarnya. "Jadi penanganan banjir dilakukan perkawasan, " ungkapnya. 

Oleh karena itu sesuai intruki dari Wali Kota Surabaya bakal mengembalikan lagi fungsi saluran. Dalam hal ini rumah warga yang menutupi saluran bakal dibongkar. Rencanan ini telah dibahas DSDABM, kecamatan, kelurahan dengan berkoordinasi pihak RW/RT dan warga setempat. 

"Setelah poses perencanaan selesai bakal segera dikerjakan, " jelasnya. 

Selain di saluran air wilayah Dukuh Kupang, kondisi serupa juga terjadi di wilayah Surabaya utara. Dimana  pembangunan bangunan di bibir sungai dan di atas saluran akan menghalangi aliran air. Akibatnya, air akan meluap dan menyebabkan banjir. 

Padahal, saluran air merupakan salah satu infrastruktur penting yang berfungsi untuk mengalirkan air hujan. Oleh karena itu, masyarakat harus ikut bertanggung jawab agar saluran air bisa berfungsi maksimal.

Sumber: