Kemenag Minta Kepala Madrasah Dapat Ciptakan Lingkungan Belajar Harmonis dan Inklusif

Kemenag Minta Kepala Madrasah Dapat Ciptakan Lingkungan Belajar Harmonis dan Inklusif

Kemenag Minta Kepala Madrasah Dapat Ciptakan Lingkungan Belajar Harmonis dan Inklusif--

JAKARTA, MEMORANDUM - Kepala Madrasah diminta untuk dapat menciptakan lingkungan belajar yang harmonis. Pesan ini disampaikan Direktur Kurikukum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M Sidik Sisdiyanto saat memberikan pembinaan kepada seluruh Kepala Madrasah Negeri di Provinsi Sulawesi Selatan.

Giat ini diikuti juga Kepala Madrasah Swasta yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Hadir, Kepala Bidang Pendidikan dan Kepala Seksi Madrasah se Sulawesi Selatan.

“Kepala Madrasah harus memiliki kemampuan menangani konflik internal dan eksternal dengan bijaksana untuk menciptakan lingkungan belajar yang harmonis,” terang Sidik, panggilan akrabnya

BACA JUGA:Kado Awal 2024, Rp4,385 Triliun Dana BOS Madrasah dan BOP RA Cair

Kepala Madrasah harus dapat membangun hubungan baik dengan orang tua siswa, masyarakat, dan pihak terkait untuk mendukung keberhasilan pendidikan.

"Mengatasi konflik di antara staf, siswa, atau orang tua memerlukan keterampilan manajemen konflik yang efektif,” sebutnya.

Sidik juga meminta Kepala Madrasah dapat membangun suasana pendidikan inklusif. Caranya, memberikan dukungan kepada siswa dengan kebutuhan khusus atau keberagaman. 

“Ini tentu memerlukan pendekatan dan strategi yang khusus,” sebutnya.

BACA JUGA:Kemenag Salurkan Rp811 Miliar Bantuan Afirmasi dan Kinerja untuk 5.693 Madrasah

Para kepala madrasah, kata Sidik, juga harus dapat memantau proses pembelajaran dan memberikan dukungan kepada guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Kepala Madrasah juga harus mendorong dan mendukung pengembangan profesional guru agar dapat memberikan pengajaran yang berkualitas.

Menurut Sidik, tantangan kepala madrasah ke depan akan semakin kompleks. Sebab, kepala madrasah tidak hanya berperan sebagai pemimpin atau manajer, tapi juga pendidik dan fasilitator. Tantangan ini semakin berat seiring terbatasnya sumber daya, baik finansial maupun personel, sehingga dapat menjadi kendala dalam menjalankan program dan kebijakan sekolah.

BACA JUGA:Madrasah English Community, Terobosan Kemenag Perkuat Bahasa Inggris di Madrasah

“Belum lagi adanya kebutuhan integrasi teknologi dalam proses pembelajaran dan administrasi, serta perubahan dalam kurikulum dan kebijakan pendidikan. Ini menuntut kepala sekolah untuk terus memperbarui pengetahuan dan memastikan implementasi yang efektif,” sebutnya.

“Madrasah harus mampu meningkatkan daya saing dengan sungguhsungguh sehingga lulusan dari madrasah mampu bersaing dalam pergaulan global,” tandasnya.

Sumber: