Garda Kendi, Dukung Wahyu Kenzo Datangi PN Malang

Garda Kendi, Dukung Wahyu Kenzo Datangi PN Malang

Massa mengatasnamakan Garda Kendi, menggelar di depan PN Malang.--

MALANG, MEMORANDUM-Ratusan member dari Robot Trading Auto Trade Gold (ATG) yang tergabung dalam paguyuban dari Garda Koperasi Ekosistem Niaga Digital Indonesia (Garda Kendi), sepenuhnya mendukung kelanjutan bisnis ATG, mendatangi Pengadilan Negeri (PN) MALANG, Rabu 10 Januari 2024.

Aksi itu, disertai dengan pemasangan banner raksasa. Digantungkan dari atas jembatan Flay Over, dan menjuntai sampai dengan aspal jalan. Lokasinya, persis di depan kantor PN Malang. Dilakukan bersamaan dengan agenda sidang pledoi (pembelaan) dari terdakwa Waktu Kenzo (WK)

Dilengkapi dengan foto Wahyu Kenzo, serta sejumlah ucapan dukungan. Selain itu, sejumlah spanduk banner kecil, dipasang di pinggir ruas jalan depan kantor Pengadilan Negeri 

BACA JUGA:Polres Malang Siap Tindak Lanjuti Laporan Petani Jika Ada Penyelewengan Pupuk

"Kami memberikan dukungan kepada pak WK dan kelangsungan ATG. Fakta di lapangan, hanya 1% yang melapor. Sedang 99% masih mendukung, bahwa ATG adalah benar-benar trading. Bukan skema Ponzi seperti yang dituduhkan," terang Koordinator lapangan, Hadiyanto saat beraksi di PN Malang, Rabu 10 Januari 2024.

BACA JUGA:PMK Kota Malang Tambah Unit Mobil Rescue Canggih

Hal itu, kata dia, bisa dibuktikan dari mutasi sementara database server induk akun seluruh member ATG. Jumlah deposit seluruh member lebih kurang sebesar Rp 9 trilun. Namun jumlah Withdraw (penarikan) member, telah mencapai lebih kurang Rp 11 triliun," lanjutnya.

Menurutnya, sudah banyak member yang merasakan manfaat dari bisnis ATG. Salah satunya, membantu perekonomian di saat masa pandemi Covid-19.

Ia mengaku, sebagian besar dari member, merasakan manfaat bisnis ATG. Di saat semua sektor usaha tidak berjalan normal, dengan adanya ATG, bisa bertahan serta membantu perekonomian.

"Kami berharap, agar ATG tidak diblokir dan dapat kembali beroperasi seperti sediakala.

Kami minta buka blokir, agar bisa menarik data. Dan ekosistem AG bisa berjalan lagi, karena sangat bermanfaat," pungkasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa yang datang ke PN Malang, ada sekitar 140 orang. Mereka merupakan perwakilan dari Sulawesi, Jabodetabek, Pekalongan dan perwakilan  perwakilan seluruh Indonesia. (edr)

Sumber: