Benarkah Mengunyah Permen Karet Bisa Bantu Berhenti Merokok? Fakta atau Mitos?
Benarkah Mengunyah Permen Karet Bisa Bantu Berhenti Merokok? Fakta atau Mitos?-Unsplash-
MEMORANDUM - Banyak orang yang percaya bahwa mengunyah permen karet dapat membantu mereka berhenti merokok. Tapi, benarkah demikian?
Jawabannya:
Mengunyah permen karet memang dapat membantu dalam proses berhenti merokok, tetapi bukan sebagai solusi utama.
Berikut penjelasannya:
- Mengalihkan Perhatian: Mengunyah permen karet dapat membantu mengalihkan perhatian dari keinginan untuk merokok. Sensasi mengunyah dan rasa manisnya dapat membantu menekan keinginan untuk menghisap rokok.
- Mengurangi Kebiasaan Tangan-Mulut: Merokok melibatkan kebiasaan tangan-mulut. Mengunyah permen karet dapat memberikan alternatif untuk kebiasaan ini, sehingga mengurangi keinginan untuk merokok.
- Meningkatkan Nikotin: Beberapa permen karet mengandung nikotin, yang dapat membantu mengurangi gejala penarikan nikotin saat berhenti merokok.
BACA JUGA:Waspada! Dampak Buruk Merokok Bukan Hanya untuk Perokok Aktif
BACA JUGA:Ahli Gizi: Jangan Merokok Setelah Divaksin
Namun, perlu diingat bahwa:
- Permen karet tidak mengatasi kecanduan nikotin: Mengunyah permen karet hanya membantu mengalihkan perhatian dan kebiasaan tangan-mulut. Kecanduan nikotin perlu diatasi dengan terapi atau obat-obatan.
- Permen karet bukan solusi jangka panjang: Mengunyah permen karet hanya dapat membantu dalam jangka pendek. Untuk berhenti merokok secara permanen, diperlukan kombinasi terapi, obat-obatan, dan perubahan pola hidup.
Tips:
- Pilihlah permen karet bebas gula untuk menghindari efek samping negatif.
- Gunakan permen karet sebagai alat bantu, bukan sebagai solusi utama.
- Konsultasikan dengan dokter atau terapis untuk mendapatkan bantuan profesional dalam berhenti merokok.
Kesimpulan:
Mengunyah permen karet dapat membantu dalam proses berhenti merokok, tetapi tidak dapat menggantikan terapi dan obat-obatan. Kombinasi dari berbagai metode dan perubahan pola hidup adalah kunci utama untuk berhenti merokok secara permanen. (*)
Sumber: