2 Mahasiswa dan 1 Alumnus Universitas Narotama Tewas Usai Tenggak Miras
2 Mahasiswa dan 1 Alumnus Universitas Narotama Tewas Usai Tenggak Miras-Unsplash-
SURABAYA, MEMORANDUM - Diduga usai menenggak minuman keras (miras) di warung kopi (warkop) daerah Sukolilo, tiga pemuda di Surabaya meregang nyawa.
Dari ketiga pemuda, satu mahasiswa Universitas Narotama Surabaya yang masih aktif jurusan manageman tahun 2021, yakni inisial OKM. Sedangkan satu lagi inisial WAA, mahasiswa non aktif angkatan 2017, karena cuti. Dan korban terakhir alumni.
Kabar dugaan meninggalnya ketiga korban karena pesta miras ini dibenarkan oleh Humas Universitas Narotama, Evi Retnowulan saat dikonfirmasi Memorandum melalui sambungan telepon, Minggu (7/1).
"Iya benar, informasi yang kami terima ketiganya usai menenggak miras, bukan pesta miras. Kejadiannya di warkop dekat kampus bersama beberapa temannya kurang lebih 5-6 temannya," jelas Evi.
Evi menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterima pihak kampus dari teman-temannya pada Kamis (4/1/2024) malam. Usai menenggak miras, korban meninggal pertama adalah WAA. Dia meninggal di Bojonegoro pada Jumat (5/1/2023) pagi.
BACA JUGA:Penyebabnya Gangguan Sistem Pernapasan, Personel Band yang Meninggal Usai Pesta Miras di Hotel Vasa
BACA JUGA:Diduga Tenggak Miras di Kafe Hotel, Dua Musisi Surabaya Meregang Nyawa
Berikutnya adalah OKM, meninggal selang beberapa jam usai korban WAA tewas. Terakhir korban yang meninggal dunia adalah RAM. Ia sempat melayat ke Bojonegoro rumah WAA. Namun meninggal dunia pada Sabtu (6/1/2024) sekitar pukul 22.00.
Evi mengatakan, peristiwa itu di luar kegiatan mahasiswa. Mereka membuat acara sendiri. Lembaga kampus tidak senantiasa mengawasi seluruh kegiatan mahasiswa di luar perkuliahan. "Mereka ini kumpul-kumpul sendiri. Tidak ada acara kampus pada hari itu," ungkap Evi.
Menurut Evi, apabila di luar kampus maka bukan menjadi tanggungjawab pihak kampus. Pihaknya terhadap mahasiswa hanya sebatas memberikan imbauan agar tidak melakukan hal-hal yang di luar batas, seperti pesta miras.
Namun, masih kata Evi, para korban sudah dimakamkan. Apalah keluarga korban akan melaporkan kepada polisi, itu sudah di luar rana kampus. "Karena pembuktiannya perlu adanya autopsi terhadap jenazah korban. Nantinya akan diketahui meninggalnya kenapa," pungkas dia.
Sementara Kapolsek Sukolilo Kompol I Made Patera Negara menyampaikan, bahwa pihaknya telah menerima video yang menggambarkan suasana pesta miras tiga yang melibatkan tiga mahasiswa itu.
"Memang ada videonya. Tetapi kan belum ada autopsi. Pihak dari masing-masing keluarga korban juga sudah membuat surat pernyataan untuk tidak diautopsi dan jenazah sudah dikebumikan," kata Made kepada wartawan. (*)
Sumber: