Kebakaran di Dupak Masigit, Warga Tak Sempat Selamatkan Barang Berharga

SURABAYA, MEMORANDUM - Salah satu warga Ketua RT 19/RW 02 Dupak Masigit, yang terdampak kebakaran, Arif Rahmadi, yang sehari-hari berprofesi sebagai guru SMP Muhammadiyah.

Dia mengungkapkan, saat kebakaran terjadi dia sedang mencuci pakaian sedangkan istrinya membersihkan pot bunga di depan rumah sekitar pukul 06.00.

"Saat mencuci pakaian saya sudah tahu kalau ada kebakaran berlangsung," jelas Rahman.

Warga yang rumahnya berada di belakang atau dekat gudang sudah mulai panik karena api sangat besar. "Istri saya panik memanggil lalu minta saya menyelamatkan barang-barang berharga," ungkapnya. 

BACA JUGA:12 Gudang dan 20 Rumah di Dupak Masigit Terbakar, Warga Mengungsi di Musala

Meski sudah berupaya menyelamatkan barang berharganya, namun Rahman tidak sempat menyelamatkan segaram sekolah anaknya yang masih duduk di bangku SMP. Sebab api membesar dan membakar bagian belakang rumahnya. Sehingga dia bersama keluarga lebih memilih menyelamatkan diri.

"Seragam sekolah anak saya hilang semua, termasuk baju seragam milik saya. Saya mau menyelamatkan barang-barang lainnya tidak sempat karena api besar membumbung tinggi lebih dari rumah saya dan seperti hendak menerkam," jelas Rahman.

Bahkan, Rahman tidak sempat menyelamatkan surat-surat berharga seperti dua BPKB motor dan ijazah. Akibat kebakaran ini mengalami kerugian Rp 50 juta. "Rumah saya yang terbakar bagian belakang berlantai dua, berisi buku dan baju-baju seragam. Musala, ruang makan, kamar juga terdampak. 

Arif juga mengaku uang pendaftaran PPDB siswa sebesar Rp 1 juta yang tersimpan di kamar belakang juga ikut terbakar. Untuk itu, ia mendesak Pemkot Surabaya bergerak cepat untuk merenovasi rumah warga yang terdampak kebakaran hebat ini. "Jangan hanya di data, pemkot harus sat set wet-wet kalau ada kejadian semacami ini, harus ada tindakan kongkrit," kata Arif.(rio)

Sumber: