Tutup Tahun, Wali Kota Surabaya Lantik 231 Pejabat, 9 Kepala Dinas Dirotasi

Tutup Tahun, Wali Kota Surabaya Lantik 231 Pejabat, 9 Kepala Dinas Dirotasi

Wali Kota Eri Cahyadi memberikan pesan kepada ratusan ASN Pemkot Surabaya.--

SURABAYA, MEMORANDUM-Menjelang tutup tahun 2023, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar pelantikan pejabat.

Rotasi dan mutasi jabatan tersebut diikuti sebanyak 231 aparatur sipil negara (ASN), mulai dari jabatan pimpinan tinggi pratama, administrator, dan pengawas.

Prosesi pelantikan dipimpin langsung Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Graha Sawunggaling Kantor Pemkot Surabaya, Jumat, 29 Desember 2023. Hadir dalam  kesempatan itu sejumlah pejabat di lingkup pemkot.

BACA JUGA:Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Rotasi 9 Kepala Dinas

Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, dari total 231 pejabat yang dilantik, sembilan di antaranya merupakan kepala dinas atau pejabat eselon II. Sementara yang paling banyak merupakan jajaran di lingkup kelurahan dan kecamatan.

BACA JUGA:Tinjau Gereja, Wali Kota Eri Cahyadi : Semoga Surabaya Tetap Guyub dan Rukun

"Jadi rata-rata 231 yang paling banyak ada di kecamatan dan kelurahan. Ada sekitar 9 kepala dinas atau eselon 2 yang mereka juga berputar tempat (dinas). Jadi semuanya adalah rotasi," kata Wali Kota Eri usai pelantikan.

Ia menegaskan bahwa rotasi dan mutasi ini bukan sebagai bentuk sanksi atau degradasi. Melainkan sebagai upaya menguji kemampuan dan kompetensi pejabat di tempat yang baru.

Ia berharap, pejabat yang dirotasi dapat beradaptasi dengan cepat dan memberikan kontribusi positif bagi Kota Surabaya.

"Karena ketika kita lihat ada yang mampu berhasil di satu titik, yang satunya dilihat cocok apa tidak, kita putar. Jadi kan saya bilang, sebelum satu tahun kalau kinerjanya bagus, bisa diputar di tempat lainnya untuk menguatkan di tempat lainnya," tutur Eri.

Dalam pelantikan ini, Wali Kota Eri juga menyampaikan pesan kepada para pejabat yang baru dilantik. Ia menginginkan para pemimpin di Kota Pahlawan itu memiliki jiwa yang santun, adem, tapi juga tegas.

Ia menekankan pentingnya menjalankan syariat agama dan aturan pemerintah dengan baik.

"Pemimpin itu harus memiliki jiwa yang santun, jiwa yang adem, tapi harus memiliki ketegasan. Kalau di depan mata mereka ada yang tidak menjalankan syariat agama, tidak menjalankan aturan pemerintah, maka lakukan dengan ketegasan, tidak dengan lemah lembut," tandasnya.

Selain itu, ia juga mengajak para pejabat yang baru dilantik itu agar memiliki keyakinan dan keadilan dalam menjalankan tugasnya.

Sumber: