Jembatan Merah, Sejarah dan Simbol Perjuangan Warga Surabaya
Jembatan Merah yang kini jadi salah satu ikon Surabaya.--
SURABAYA, MEMORANDUM-Jembatan Merah merupakan salah satu simbol perjuangan rakyat SURABAYA dalam melawan penjajah Belanda. Jembatan ini terletak di Jalan Pahlawan, SURABAYA, Jawa Timur.
Jembatan ini dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1877. Jembatan ini menghubungkan antara kawasan Pecinan dan kawasan Kembang Jepun.
Pada tanggal 10 November 1945, terjadi pertempuran besar antara rakyat Surabaya melawan tentara Belanda. Pertempuran ini diawali dengan terbunuhnya Jendral Mallaby, komandan tentara Inggris, oleh pasukan rakyat Surabaya.
BACA JUGA:Polrestabes Surabaya Libatkan 1.322 Personel Pengamanan Malam Pergantian Tahun
Pada pertempuran ini, rakyat Surabaya berhasil menguasai Jembatan Merah. Jembatan ini kemudian menjadi simbol kemenangan rakyat Surabaya atas penjajah Belanda.
BACA JUGA:Data Gangguan Kamtibmas Tahun 2023, Polrestabes Surabaya Ungkap 1.974 Kasus
Jenderal yang terbunuh di peristiwa 10 November
Jenderal yang terbunuh di peristiwa 10 November adalah Jendral Mallaby. Jendral Mallaby merupakan komandan tentara Inggris di Surabaya. Ia terbunuh oleh pasukan rakyat Surabaya pada tanggal 10 November 1945.
Kematian Jendral Mallaby memicu kemarahan tentara Inggris. Tentara Inggris kemudian melancarkan serangan besar-besaran terhadap rakyat Surabaya.
Kondisi Jembatan Merah Surabaya saat ini
Saat ini, Jembatan Merah Surabaya masih berdiri kokoh. Jembatan ini telah menjadi salah satu objek wisata sejarah di Surabaya.
Di bawah jembatan terdapat sebuah museum yang menyimpan berbagai koleksi yang berkaitan dengan peristiwa 10 November. Museum ini bernama Museum 10 November.
Tokoh yang paling berperan dalam peristiwa pertempuran di jembatan merah
Tokoh yang paling berperan dalam peristiwa pertempuran di jembatan merah adalah Bung Tomo. Bung Tomo merupakan salah satu tokoh yang paling vokal dalam membakar semangat rakyat Surabaya untuk melawan penjajah Belanda.
Sumber: