Hidup Bersama Lelaki Ganteng Misterius (3)
Hidup Bersama Lelaki Ganteng Misterius--
Ancam Dina Putus Persahabatan
Telepon tersambung. Tapi tidak segera diangkat. Tidak hanya sekali, hal serupa terjadi hingga beberapa kali. Bukannya menyerah, Endang dan Dina malah kepo dan mengulagi keesokan dan keesokan harinya.
Baru pada hari kelima mereka tersambung.
“Halo. Dari mana?” kata suara lelaki di sana. Pasti Hendra.
“Aku Dina. Temannya Endang,” kata Dina cepat.
“Kalau begitu, berikan teleponmu kepada Endang yang ada di sampingmu,” kata Hendra, yakin. Endang kaget, kok Hendra tahu keberadaannya?
BACA JUGA:Hidup Bersama Lelaki Ganteng Misterius (2)
Sejak itu hubungan Endang dan Hendra berubah 180 derajat. Malik grembyang. Kalau dulu sumpah serapah yang ditujukkan ke Hendra, kini sebaliknya.
Hampir tiap hari Endang mengajak Dina berbincang soal Hendra. Apa saja bisa jadi bahan pembicaraan. Sampai-sampai Dina eneg dan berusaha menghindar bila hendak bertemu Endang.
Suatu saat Dina pernah mengingatkan sikap Endang yang dulu, tapi selalu dibantah. “Dulu kita belum mengenal dia. Ternyata Hendra orangnya baik,” kata Endang.
Tidak cukup sekadar baik, berbagai pujian yang dilontarkan Endang untuk Hendra bikin Dina geleng-geleng. Dina sampai takut, jangan-jangan Endang kena guna-guna pemuda tersebut.
Memang, bukan tidak mungkin hal ini terjadi. Terutama bila melihat perubahan sikap Endang yang tidak masuk akal. Sakdet-saknyet berubah 180 derajat. Dina yakin ada sesuatu yang tidak wajar.
Hal ini pun pernah disampaikan kepada Endang. Tapi apa tanggapan perempuan dengan lesung pipi itu? Endang marah-marah. Bahkan mengancam putus hubungan pertemanan bila Dina terus menyampaikan hal-hal yang buruk soal hubungannya dengan Hendra.
Dina menyerah. Dia tidak lagi mau terlibat pembicaraan tentang Hendra. Dina malah bersyukur kini sudah bisa terlepas dari tanggung jawab sahabat bila suatu saat terjadi apa-apa pada Endang.
Terutama bila berhubungan dengan Hendra.
BACA JUGA:Hidup Bersama Lelaki Ganteng Misterius (1)
Sumber: