Pilkada Sumenep, Fattah Jasin Incar Koalisi PKB-PPP
Sumenep, Memorandum.co.id - Bakal calon bupati (bacabup) Fattah Jasin mengincar dua partai politik paling berpengaruh di Kabupaten Sumenep, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk mengusungnya pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 23 September mendatang. Target tersebut disampaikan Fattah Jasin saat mengembalikan berkas pendaftaran bacabup ke DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumenep, Selasa (21/1) siang. Pria yang akrab disapa Gus Acing itu didampingi mantan Gubernur Jawa Timur Imam Utomo dan tokoh PPP Jawa Timur KH Mujahid Ansory. Saat berdialog dengan pengurus DPC PPP Sumenep, Gus Acing berseloroh bahwa Pilkada Sumenep sudah selesai jika dirinya bisa mendapat dukungan dari PPP dan PKB. Alasan dia, melihat formulasi jumlah anggota legislatif di DPRD Sumenep, PKB mendapat 10 kursi dan PPP 7 kursi. Menurut Fattah, secara matematik itu mengandung makna bahwa perhitungannya dalam meraih suara pasti maksimal. Di luar matematik, menurut Gus Acing, PKB dan PPP adalah partai yang menjadi panutan para kiai. “Insya Allah doa-doanya para ulama akan memberikan keberkahan untuk memenuhi cita-cita maupun terselenggaranya pemerintahan yang baik jika saya ditakdirkan oleh Allah menjadi bupati,” ujar dia. Fattah Jasin juga mengatakan alasan dirinya mendaftar ke PPP. Karena pemilihan bupati di manapun dan siapapun bakal calonnya pasti berkeinginan mendapatkan koalisi dari mayoritas partai. Sebab partai tidak bisa dipisahkan dari kebijakan pemerintahan. Menurut dia, penyelenggara pemerintah bukan hanya kepala daerah dan perangkatnya tapi juga legislatif yang terdiri dari semua partai politik. “Takdir di tangan Allah SWT. Kami harus mengembalikan kebijakan ke partai. Siapa yang cocok jadi kepala daerah tentu akan ada pembicaraan lebih lanjut. Saya paham di PPP ada kader yang memenuhi syarat dan berpotensi, termasuk di partai lain. Tapi ikhtiar saya akan mengajak partai koalisi manapun yang menerima sosok kami,” urai Gus Acing. Selain mendaftar ke PPP, dia mengaku akan mendaftar ke partai politik lainnya. Karena mekanisme dari penjaringan pencalonan di setiap partai berbeda. Fattah Jasin mengaku sudah mendaftar ke PKB. Informasinya dalam waktu dekat Partai Demokrat akan membuka pendaftaran, ia mengaku diminta untuk mendaftar juga. “Di PKS kami juga sudah berdiskusi banyak dengan pengurus PKS Sumenep dan Jatim. Ketua partai di wilayah Jawa Timur banyak yang berharap kepada saya. Saya tidak GR tapi kenyataannya seperti itu. Tinggal menyerasikan antara wilayah dan cabang lalu nanti diputuskan oleh DPP,” tegas mantan Kadishub Jatim tersebut. Sementara itu, ketua desk pilkada PPP Sumenep Ahmad Salim mengatakan, 21 Januari kemarin adalah hari terakhir pendaftaran. Sementara bacabup yang mengembalikan berkas atau resmi mendaftar hanya tiga orang. Yaitu KH Salahuddin A Warits, Doni M Siraj, dan Fattah Jasin. Sementara bacawabup yang mengembalikan berkas masih satu orang yaitu KH Ali Fikri A Warits. “Kami tidak tahu di jam-jam terakhir. Karena yang mengambil formulir keseluruhan bacabup 5 orang dan bacawabup 3 orang,” tutur Salim. Wakil Ketua DPRD Sumenep tersebut mengaku tidak memiliki kewenangan untuk mengeluarkan rekomendasi dukungan karena menjadi otoritas DPP PPP. Sebagai panitia desk pilkada, ia hanya ditugasi membuka dan menerima pendaftaran. “Rekom akan turun ke siapa terserah, DPP PPP hanya berharap berkoalisi dengan partai yang senada dengan PPP seperti PKB yang basis massanya NU. Semua partai lain di Sumenep juga berbasis santri,” tukas Salim. Selain itu, tokoh PPP Provinsi Jawa Timur KH Mujahid Ansory mengaku sangat senang Fattah Jasin mendaftar ke PPP. Karena dia merupakan teman lama yang sudah mengetahui track record mantan Kadishub Jawa Timur tersebut. Kiai Mujahid sengaja mengawal Fattah Jasin karena mereka sama-sama aktivis masjid di Surabaya.. “Ketika beliau menyampaikan keinginannya mendaftar ke PPP saya mengapresiasi. Saya punya keinginan beliau berangkat dari PPP. Saya melihat Pak Fattah Jasin sudah memenuhi persyaratan. Karena orang maju di pilkada harus punya tiga hal. Model, modal, dan modul. Modal ada dua, ekonomi kapital dan sosial kapital. Kapabilitas atau kemampuan dia miliki. Saya anggap dia punya konsep yang cukup bagus untuk membangun Sumenep,” puji Kiai Mujahid. (aan/lis/gus)
Sumber: