Kesenian Geisha dan Kearifan Budaya di Jepang

Kesenian Geisha dan Kearifan Budaya di Jepang

Kesenian Geisha dan Kearifan Budaya di Jepang-Unsplash-

MEMORANDUM - Geisha merupakan ikon budaya Jepang yang telah ada selama ratusan tahun. Kesenian Geisha merupakan perpaduan antara seni tradisional Jepang, seperti menari, menyanyi, dan memainkan alat musik, dengan kearifan budaya Jepang.

Geisha awalnya merupakan pria yang menghibur di pesta-pesta tradisional Jepang. Namun, pada abad ke-18, Geisha mulai didominasi oleh wanita. Geisha wanita disebut geiko di Kyoto dan Geisha di Tokyo.

Geisha menjalani pelatihan yang sangat ketat selama bertahun-tahun untuk mempelajari seni tradisional Jepang.

Mereka belajar menari, menyanyi, memainkan alat musik, dan tata krama yang baik. Geisha juga diajarkan untuk menjadi wanita yang elegan dan berkelas.

BACA JUGA:Kuliner Wajib Jepang: Cita Rasa Lezat dari Negeri Sakura

Kesenian geisha merupakan bagian penting dari kearifan budaya Jepang. Geisha mewakili keindahan, keanggunan, dan kearifan budaya Jepang. Kesenian geisha juga merupakan sarana untuk melestarikan seni tradisional Jepang.

Di zaman modern, kesenian geisha semakin diminati oleh wisatawan dari seluruh dunia. Hal ini menunjukkan bahwa kesenian geisha masih memiliki daya tarik yang kuat bagi masyarakat di seluruh dunia.

Berikut ini beberapa contoh kearifan budaya yang terkandung dalam seni geisha:

•    Kecantikan: Geisha dilatih untuk menjadi wanita yang cantik dan elegan. Mereka menggunakan riasan dan pakaian tradisional Jepang yang indah.

•    Keanggunan: Geisha dilatih untuk menjadi wanita yang anggun dan berkelas. Mereka memiliki tata krama yang baik dan selalu bersikap sopan.

•    Kearifan: Geisha dilatih untuk menjadi wanita yang bijaksana dan berpengetahuan luas. Mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang seni tradisional Jepang dan budaya Jepang secara umum.

Kesenian geisha merupakan salah satu kekayaan budaya Jepang yang patut dilestarikan. Kesenian ini merupakan perpaduan antara seni tradisional Jepang dengan kearifan budaya Jepang. (*)

Sumber: