Cegah Tawuran Remaja, Kapolsek Simokerto Berikan Penyuluhan

Cegah Tawuran Remaja, Kapolsek Simokerto Berikan Penyuluhan

apolsek Simokerto Kompol Mohammad memberikan penyuluhan pencegahan tawuran remaja.--

SURABAYA, MEMORANDUM-Sebagai upaya pencegahan secara dini oleh Kepolisian yang mengemban tugas menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat,Kapolsek Simokerto Kompol Mohammad irfan bersama Pawas kanit lantas Ipda Dwi Ady M, berikan penyuluhan pencegahan tawuran remaja di kantor kelurahan tambakrejo jalan Ngaglik no 87 Surabaya, Selasa 12 November 2023.

Kompol Irfan mengatakan hal ini dilakukan karena beberapa hari lalu adanya kejadian tawuran remaja yang mengakibatkan korban jiwa seorang remaja 15 tahun yang masih pelajar SMP.

BACA JUGA:Polsek Simokerto Patroli Gabungan Cegah Tawuran dan Kejahatan

"Penyuluhan ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya tawuran remaja yang baru-baru ini terjadi dan mengakibatkan korban jiwa," ucapnya.

BACA JUGA:Polsek Simokerto Bersama Bhayangkari Cantik Bagikan 200 Nasi Kotak di Jumat Berkah

Ia juga  menyampaikan bahwa tawuran remaja disebabkanpun karena beberapa faktor diantaranya yaitu karena remaja atau pelajar tersebut sedang mengalami krisis identitas.

"Identitas diri yang dicari remaja adalah bentuk pengalaman terhadap nilai-nilai yang akan mewarnai kepribadiannya," imbuhnya.

"Jika tidak mampu menemukan atau menginternalisasi nilai-nilai positif ke dalam dirinya, serta tidak dapat mengidentifikasi dengan figur yang ideal, maka akan berakibat buruk, yakni munculnya penyimpangan-penyimpangan perilaku pada remaja tersebut," bebernya.

Faktor yang ke dua,lanjut Irfan, Pengawasan dari orang tua tidak memadai atau kurang dalam mengawasi pergaulan anaknya.

"Ketika orang tua tidak memberikan pengawasan yang memadai, remaja cenderung akan melakukan perilaku agresif atau aktivitas kriminal," terangnya.

Karena taanpa pengawasan orang dewasa, remaja tidak memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat pilihan yang baik atau untuk mengenali risiko.

"Akibatnya, para remaja ini cenderung berteman dengan orang yang salah, mengambil risiko yang tidak perlu, dan bereksperimen dengan hal-hal yang tidak diizinkan oleh orang tua nya, remaja membutuhkan disiplin yang adil dan tegas serta interaksi yang konsisten dan arahan dari orang tua. Ketika orang tua mengambil peran aktif dalam kehidupan remaja mereka, itu mengurangi kemungkinan kekerasan remaja," jelasnya.

Faktor yang ketetiga, masih kata Irfan yaitu tekanan teman sebaya. "Tekanan teman memainkan peran penting dalam kekerasan remaja sebagai penyebab tawuran, terutama karena anak-anak lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko atau kekerasan ketika mereka bertindak sebagai sebuah kelompok.Remaja yang biasanya agresif atau melakukan kekerasan sendiri sering merasa diberdayakan saat berada didalam sebuah kelompok," terangnya.

Lelaki yang pernah menjabat sebagai Kapolsek Dukuh Pakis Surabaya ini berharap, setelah pertemuan ini dapat dilanjutkan dengan saling bersinergi antara 3 pilar yaitu kepolisian, kecamatan dan koramil serta yang paling utama komunikasi dari tokoh masyarakat, tokoh agama juga ketua RT RW bila di wilayah kampung nya terlihat gelagat ada remaja yang berkumpul agar secepatnya menghubungi 3 pilar kecamatan simokerto supaya kejadian tawuran remaja ini bisa ditiadakan

Sumber: