Firasat Maut Pelajar SMP Sebelum Tewas Dibacok dalam Tawuran di Kenjeran

Firasat Maut Pelajar SMP Sebelum Tewas Dibacok dalam Tawuran di Kenjeran

Ibu korban, Rita Maulita-Farid-

Masih lanjut Rita, bahwa anaknya JM masih hidup saat dinaikkan ke becak oleh temannya. Saat sampai di Rumah Sakit Adi Husada, pihak rumah sakit tidak bisa menerima dan dibiarkan di depan rumah sakit. 

BACA JUGA:Kronologi Tawuran di Jalan Kenjeran yang Merenggut Nyawa Seorang Remaja

"Rumah sakit tidak mau menerima karena tidak ada surat-suratnya. Kan menyusul seharusnya bisa, itu bukan binatang itu manusia. Ambulans nya ada tapi untuk antar pergi saja tidak mau. Jadi dibiarkan disitu ditutupi karung," ungkapnya. 

Dari informasi yang didapat Rita, bahwa anaknya saat kejadian sedang duduk-dukuk bersama teman-temannya. Saat itu tiba-tiba semuanya lari karena ada yang menyerang masuk. 

"Saat itu di warkop Donorejo yang tembus ke Pom Bensin Sidotopo. Anaknku di bacok disekitar situ terus diseret diamankan tan-temannya di dekat ponten situ. Darahnya masih ada disitu," ujarnya. 

BACA JUGA:Belasan Remaja di Surabaya Diamankan Hendak Tawuran, Disanksi Sosial Merawat ODGJ

Harapannya, ibu korban meminta untuk pihak kepolisian segera menangkap pelaku yang telah membacok anaknya. Agar segera diproses secara hukum dan mendapatkan hukuman setimpal-timpalnya. 

Sementara itu, pihak sekuriti SMPN 37, Sugeng saat ditemukan memorandum membenarkan bahwa JM adalah pelajar yang bersekolah di sini. "Iya mas benar JM bersekolah disini. Kemarin sempat ada dari pihak ke polisi datang ke sekolah," ucap Sugeng. 

Meskipun begitu, ia tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait korban tersebut.(rid)

Sumber: