Warga RW 3 Sukolilo Baru Pertanyakan Tossa Aset Kampung, Ketua RW: Masih Diservis
Spanduk protes dibentangkan di pagar kantor Kelurahan Sukolilo Baru.-Alif Bintang-
SURABAYA, MEMORANDUM - Aset kampung berupa motor roda 3 merek Tossa yang keberadaannya dipertanyakan oleh warga RW 3 Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, saat ini masih dalam proses perbaikan di bengkel.
Ketua RW 3 Sukolilo Baru Hamrozi mengatakan, unit bantuan dari pemkot tersebut tidak dijual, melainkan sedang diperbaiki sejak sebulan yang lalu di bengkel.
“Untuk Tossa alhamdulillah kurang sedikit selesai, warga sudah ada yang mantau,” kata Hamrozi dihubungi, Senin, 27 November 2023.
Seperti diketahui, lenyapnya motor roda 3 itu membuat puluhan warga RW 3 Sukolilo Baru geram. Warga kemudian membentangkan dua buah spanduk protes di kantor Kelurahan Sukolilo Baru.
BACA JUGA:Motor Roda 3 Aset Kampung Lenyap, Warga Sukolilo Baru Bentangkan Spanduk Protes di Kantor Kelurahan
Spanduk protes itu bertuliskan "Nasib Tossa RW 3 Bagaimana Pak RW? Kok Gak Pulang-Pulang?"
Menurut warga, spanduk tersebut sengaja dibentangkan di pintu masuk dan pagar kelurahan sebagai bentuk protes terhadap nasib motor roda 3 bantuan pemkot yang tiba-tiba lenyap.
Merespons hal ini, Hamrozi pun meminta maaf. Pihaknya memastikan bahwa aset tersebut sedang dalam perbaikan.
“Di tempat mesin ada pasir, terus semuanya berkarat, baik di mesin maupun body. Menurut teknisi yang mengecek kondisinya sudah nggak layak,” urainya.
BACA JUGA:Motor Roda Tiga Aset Kampung Dicari Warga Sukolilo Baru, Ketua RW: Lagi Diperbaiki
Hamrozi mengakui bahwa unit tersebut lama tidak terpakai. Sekitar 5 tahunan. Namun dulunya sempat dipergunakan untuk mengangkut sampah warga kampung.
Pihaknya juga tak memungkiri bahwa ada gagasan untuk menjual unit tersebut. Hal itu setelah dilakukan pembahasan bersama para ketua RT di wilayah RW 3 Sukolilo Baru.
“Kesepakatan (dibenahi) itu bersama para RT, ada 5 RT. Saya sendiri meminta agar tidak dijual, tapi orang-orang bilang dijual saja,” tandas Hamrozi.
Meski tak jadi dijual, Hamrozi menyebut unit tersebut sempat ditawar Rp1 juta oleh pembeli. Namun pihaknya tak bersepakat. Sebab masih kurang untuk menutup biaya membeli gerobak sampah.
Sumber: