Menilik Hotel Majapahit Surabaya, Saksi Bisu Perjuangan Bangsa

Menilik Hotel Majapahit Surabaya, Saksi Bisu Perjuangan Bangsa

Hotel Majapahit di Jalan Tunjungan, Surabaya.-unsplash-

SURABAYA, MEMORANDUM - Hotel Majapahit Surabaya merupakan salah satu hotel bersejarah di Indonesia. 

Hotel Majapahit menjadi saksi bisu peristiwa 10 November 1945, saat pemuda-pemuda Surabaya merebut kembali bendera Belanda yang dikibarkan di hotel tersebut.

 

Sejarah Hotel Majapahit

Hotel Majapahit dibangun oleh Lucas Martin Sarkies bersaudara, seorang pengusaha Armenia-Turki. Hotel ini awalnya bernama Hotel Oranje, dan menjadi salah satu hotel mewah di Surabaya pada masa itu. Hotel ini sering menjadi tempat menginap para tamu penting, termasuk keluarga kerajaan Belanda.

Pada masa pendudukan Jepang, Hotel Oranje berganti nama menjadi Hotel Yamato. Hotel ini menjadi salah satu tempat perundingan antara Jepang dan Indonesia, termasuk perundingan antara Sudirman dan W.V.Ch Ploegman.

BACA JUGA:Dafam Fortuna Jember, Family Hotel and Kids Friendly

BACA JUGA:Magnet Berlibur, Okupansi Hotel di Kota Malang hingga 100 Persen

Peristiwa 10 November 1945

Pada tanggal 10 November 1945, terjadi peristiwa perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato. Peristiwa ini menjadi salah satu momentum penting dalam pertempuran Surabaya, dan menjadi simbol perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah.

Kala itu, Belanda kembali ke Surabaya dan mengibarkan bendera Belanda di Hotel Yamato. Hal ini menyulut kemarahan para pemuda Surabaya, yang kemudian merebut kembali bendera tersebut. 

Peristiwa ini menjadi salah satu pemicu pertempuran Surabaya, yang berlangsung selama tiga minggu dan menewaskan ribuan orang.

BACA JUGA:Fase Puncak Haji Berakhir, Seluruh Jemaah Kembali ke Hotel di Makkah

BACA JUGA:Syahnaz Sadiqah Rela Beli HP hingga Booking Hotel Bersama Rendy Kjaernett

Sumber: