Ketika Cinta Mengalahkan Segala-galanya (3-habis)
Ketika Cinta Mengalahkan Segala-galanya--
Benarkah Andre Pura-Pura Ber-Islam untuk Nikah?
Namun, itu tak lama. Kejadian suatu Minggu pagi kembali memutar roda rumah tangga ke titik terbawah dalam perjalanannya. Ceritanya, hari itu Badriyah dapat undangan pengantin dari sahabatnya.
Ketika hal itu disampaikan ke Andre, ternyata suaminya minta maaf karena tidak bisa menemani Badriyah. Andre beralasan sakit perut dan khawatir kambuh di tengah pesta.
Badriyah pun berangkat sendirian dan terpaksa mengajak kerabat. Dia menjemput sang kerabat ke arah berlawanan dengan yang dituju. Setelah itu, baru Badriyah memutar jalan menuju tempat undangan.
Dalam perjalanan itulah, Badriyah melihat pemandangan yang mengejutkan: Andre bergegas keluar dari gereja dengan menenteng tas kecil.
Jalannya seperti orang dikejar hantu. Ngibrit tanpa menoleh ke kanan dan ke kiri. Apalagi ke belakang.
BACA JUGA:Ketika Cinta Mengalahkan Segala-galanya (1)
BACA JUGA:Ketika Cinta Mengalahkan Segala-galanya (2)
Hati Badriyah gundah. Ia jadi ragu: benarkah Andre sudah ber-Islam? Atau dia hanya pura-pura Islam hanya untuk menikah dengannya? Tapi kok sampai dia dikucilkan keluarganya? Atau Andre memang sempat menjadi muslim tapi kembali murtad?
Ketika bertemu di rumah, Andre yang tidak menyadari bahwa Badriyah mengetahui dia kembali aktif ke gereja bersikap seperti tidak terjadi apa-apa. Badriyah juga masih menahan sikap.
Tapi, sejak itu Badriyah menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi pada suaminya.
Fakta yang Badriyah dapatkan, Andre telah benar-benar kembali ke agamanya semula. Fakta lain, kenyataan ini sudah diketahui orang tua Andre, dan mereka sangat mendukung langkah anaknya.
Orang tuanyalah yang selama ini menyokong keuangan Andre, dengan syarat suatu saat Andre harus sanggup mengajak Badriyah mengikuti agama Andre. Tapi, meski sudah mengetahui fakta ini, Badriyah sengaja tidak semena-mena menegur Andre. Badriyah menunggu waktu yang benar-benar tepat.
BACA JUGA:Ketika Cinta Mengalahkan Segala-galanya (1)
BACA JUGA:Ketika Cinta Mengalahkan Segala-galanya (2)
Dan, kesempatan itu datang saat suatu malam Andre mengajak Badriyah berhubungan intim. “Kini aku tidak bisa melayani kamu karena kamu sudah tidak seiman lagi. Kamu paham kan?” tanya Badriyah dengan tenang.
Andre sempat terkejut, tapi segera menyadari kenyataan yang sedang terjadi. “Maafkan aku,” kata Andre. Singkat, tapi benar-benar mampu menggambarkan bahwa dia sudah menyerah pada keadaan.
Andre yang terbiasa hidup serba berkecukupan tak mampu setiap hari harus diterpa kekurangan. Kepapaan seolah tidak pernah berhenti mengujinya selama mengarungi samudera rumah tangga bersama Badriyah.
Dia ngotot agar Badriyah tetap mempertahankan rumah tangga, walaupun harus berpijak pada agama masing-masing. Andre menganggap cinta telah menyatukan hati mereka, maka jangan dipisahkan hanya karena agama.
“Kita bisa saling toleransi,” tutur Badriyah sebagaimana diucapkan Andre.
BACA JUGA:Ketika Cinta Mengalahkan Segala-galanya (1)
BACA JUGA:Ketika Cinta Mengalahkan Segala-galanya (2)
Tapi, Badriyah yang kini sudah menyadari benar bagaimana harus bersikap terhadap nonmuslim dalam soal syariah, siapa pun mereka, bergeming.
“Sudahlah, biarlah kita berjalan di rel masing-masing. Aku memang mencintai kamu, tapi aku lebih cinta kepada Tuhanku,” tegas Badriyah, yang sepertinya sudah menghapus motto bahwa cinta adalah segala-galanya Number one.
Tidak. Agama harus nomor satu. Cinta bisa ditaruh di nomor 999. Dia lantas mengajukan gugatan cerai.
Perjuangan Andre tidak berhenti sampai di situ. Dia masih terus membujuk Badriyah agar tetap di sisinya.
BACA JUGA:Ketika Cinta Mengalahkan Segala-galanya (1)
BACA JUGA:Ketika Cinta Mengalahkan Segala-galanya (2)
Tidak melalui omongan langsung, melainkan dengan WA atau via Line dan Instagram. Badriyah memang sudah tidak mau lagi bertemu dengan Andre.
Iming-iming Andre bahwa seluruh harta warisan orang tuanya bakal menjadi milik mereka kalau keduanya sudah mati sama sekali tidak dihiraukan.
"Ini bukan soal harta. Ini masalah agama. Masalah iman," kata Badriyah kepada Andre. (jos, habis)
Sumber: