Rendahnya Kesadaran Masyarakat Soal Lalin, Setuju Diberlakukan Tilang Manual
Irvan-Farid Al Jufri-
SURABAYA, MEMORANDUM - Rendahnya kesadaran masyarakat akan tertib berlalu lintas membuat banyak kasus kecelakaan terjadi di Surabaya. Selama 3 bulan terakhir ada ratusan kasus kecelakaan dan didapatkan kebanyakan korban kecelakaan tak memiliki SIM.
Kurangnya kesadaran tertib berlalu lintas, kepolisian kembali menerapkan tilang manual. Dengan diadakan tilang manual ini diharapkan membuat masyarakat tak lagi melanggar dan bisa mengurangi angka kecelakaan.
BACA JUGA:Tidak Punya SIM, Pengendara Ditilang dan Tak Tercover Jasa Raharja
BACA JUGA:Awas! Tilang Abal-Abal Gentayangan, Konfirmasi ETLE Melalui Surat Fisik Bukan WhatsApp
Menurut Irvan, warga Jalan Jetis Kulon, Surabaya, ia sangat setuju dengan diadakannya tilang manual ini. Meskipun sudah diberlakukan tilang elektronik nyatanya semakin banyak masyarakat yang melanggar aturan berlalu lintas.
"Hal ini mungkin dirasa kurang efektif jika dilakukan tilang elektronik karena banyak yang melanggar aturan. Menurut saya sendiri secara pribadi, pemberlakuan tilang manual itu baiknya memang diadakan kembali," ucap Irvan, Minggu, 29 Oktober 2023.
BACA JUGA:Pekan Pertama Operasi Patuh Semeru 2023, Polrestabes Surabaya Tilang 3.701 Pelanggar
BACA JUGA:Tilang Elektrik Diberlakukan, 100 Pelanggar Per Hari Terpantau CCTV
Mungkin ada ketakutan masyarakat terkait tilang manual yang mana oknum petugas mencari-cari kesalahan. Tapi tidak semua oknum seperti itu, banyak juga yang jujur dalam melaksanakan tugasnya.
BACA JUGA:Satlantas Polrestabes Surabaya Tilang Truk Bermuatan Lebih
"Namun bisa juga dilihat dari sisi masyarakatnya yang biasanya menyangkal bila telah melanggar. Menurut saya ini, ya perlu adanya karena prinsip kejujuran itu harus ada. Baik dalam oknum polisi itu sendiri ataupun masyarakat pada umumnya," ungkap Irvan yang juga seorang akademisi. (*)
Sumber: