Ratusan Warga Tahlilan 7 Hari Kepergian Lurah Wonokusumo

Ratusan Warga Tahlilan 7 Hari Kepergian Lurah Wonokusumo

Ibu-ibu KSH dan PKK mendoakan almarhum Bram Bennito, Lurah Wonokusumo dengan khidmat.-Alif Bintang-

SURABAYA, MEMORANDUM - Ratusan warga Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir, Surabaya, berkumpul memanjatkan doa 7 hari kepergian almarhum Bram Bennito, Lurah Wonokusumo yang tutup usia pada Minggu, 22 Oktober 2023.

Kegiatan yang diselenggarakan di kantor Kelurahan Wonokusumo ini dihadiri seluruh elemen masyarakat mulai dari warga setempat, pengurus RT, RW, dan LPMK. Lalu, ibu-ibu PKK dan Kader Surabaya Hebat (KSH). Juga pegawai kelurahan serta kecamatan.

BACA JUGA:Wafat di Usia 45 Tahun, Sosok Lurah Wonokusumo Bram Bennito Dikenal Merakyat

BACA JUGA:Mensos Risma Bantu Penerbangan Jenazah Lurah Wonokusumo Bram Bennito

“Kegiatan tahlil ini digelar untuk mengenang tujuh hari wafatnya Pak Lurah Bram,” kata ketua LPMK Wonokusumo Sudjali, Minggu, 29 Oktober 2023.

Jali menyampaikan, bahwa kegiatan ini diinisiasi oleh para kader PKK tingkat kelurahan dan pengurus kampung RW 1 sampai 16. Kemudian seluruh kebutuhan tahlilan hasil swadaya dari seluruh kader PKK dan KSH.

BACA JUGA:Lurah Wonokusumo Bram Bennito Dimakamkan di Bandung

BACA JUGA:Innalillah, Lurah Wonokusumo Bram Bennito Tutup Usia

“Tahlilan ini biayanya patungan dari seluruh Kader Surabaya Hebat dan ibu-ibu PKK yang ada di Kelurahan Wonokusomo. Hal ini sebagai bukti bahwa Pak Lurah Bram adalah orang yang baik di mata mereka selama menjabat sebagai Lurah Wonokusomo,” jelas Jali.

Seperti diketahui, Bram Bennito adalah sosok lurah yang dikenal murah senyum, pekerja keras, dan memiliki kepedulian tinggi terhadap warganya.

Lurah kelahiran Jakarta, 11 September 1978 itu meninggal dunia pada Minggu, 22 Oktober 2023, pukul 05.30 WIB. Almarhum menghembuskan napas terakhir di usia 45 tahun.

Kepergian Bram menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga, sahabat, rekan kerja, dan warga di lingkungan Wonokusumo.

Almarhum meninggal karena pembuluh darah di otak pecah. Sebelumnya, Bram sempat mendapat perawatan intensif selama 9 hari di RSUD dr Soetomo.

“Almarhum Pak Bram orang yang sangat baik, pekerja keras, dan semangatnya tinggi. Semoga Allah SWT mengampuni segala dosanya dalam keadaan husnul khotimah dan memberikan jannatul firdaus,” doa Sudjali. (*)

Sumber: