BPJS Kesehatan Selalu di Hati, Vulva Hidradenoma Papilliferum Teratasi
Kasubbag Umum, kepegawaian dan keuangan dari Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro sangat membuat Ima Ratna Furi --
BOJONEGORO, MEMORANDUM - Menjabat sebagai Kasubbag Umum, kepegawaian dan keuangan dari Kecamatan Kedungadem, Kabupaten BOJONEGORO sangat membuat Ima Ratna Furi (46) untuk dapat selalu menerapkan pola hidup sehat setiap harinya.
Aktivitasnya yang sangat padat membuatnya wajib mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna. Ima, akrab ia disapa sangat kaget ketika mengetahui terdapat benjolan kecil di dalam celah kemaluanya. Benjolan yang menurutnya berdiameter satu sentimeter tersebut sedikit membuatnya kurang nyaman saat akan buang air kecil.
Beruntung, Ima telah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak ia diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Biaya pengobatan yang ia khawatirkan tidak semua dijamin ternyata hanya isapan jempol belaka. BPJS Kesehatan menanggung penuh sampai Ima sembuh.
“Tak ada jaminannya jika kita sebagai makhluk hidup ini akan sehat terus, untuk itu kita perlu melakukan ikhtiar salah satunya adalah pola hidup sehat. Saat mengetahui saya mengalami hal tersebut dan dokter menyarankan untuk dilakukan operasi, terus terang saja saya takut. Dokter mendiagnosa jika saya mengalami vulva hidradenoma papilliferum atau adanya tumor pada kelenjar apokrin di kemaluan. Alhamdulillah tumor tersebut jinak dan memang langka jenis penyakit ini di Indonesia,” kata Ima.
Ima menceritakan jika penanganan faskes begitu mudah, cepat dan tidak membuatnya bingung. Selama enam hari di rumah sakit, Ima pun berikhtiar untuk kembali sehat dengan mengikuti semua petunjuk dokter.
“Pertama ya sedih perasaannya manakala dokter menyampaikan harus dilakukan operasi guna pengambilan benjolan itu. Namun mungkin itu adalah pilihan yang tepat agar saya lekas sembuh dan dapat beraktifitas kembali. Rasanya seperti dilakukan kuretase sehingga prosesnya cepat dan saya pun bisa kembali berisitarah di kamar inap. Pelayanan di rumah sakit tidak menemui kendala apapun, karena dengan hanya menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja sudah langsung dapat dilayani. Saya merasa puas memanfaatkan Program JKN ini,” terang Ima.
Selanjutnya, Ima juga menceritakan jika suaminya beberapa kali memanfaatkan Program JKN saat sedang rawat inap karena mengalami sakit perut yang sangat hebat.
“Pada tahun 2021 tepatnya di Bulan April, suami saya yang kebetulan anggota Polri mengalami gangguan pada pencernaan. Sehingga saat akan mengkonsumsi makanan selalu muntah dan keluar kerigat dingin bahkan sampai lemas. Ujung-ujungnya tidak kuat dan langsung ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk ditangani dan setelah itu dokter menyatakan untuk rawat inap,” terang Ima.
Beruntung, tidak dalam waktu yang lama untuk rawat inap di rumah sakit, membuat Aris (48), suami Ima bisa kembali beraktifitas. Menurutnya, jangan pernah sekali pun menyepelekan Program JKN jika belum pernah memanfaatkannya. Ima pun kerap memberikan edukasi pada kerabatnya agar saat sakit sebaiknya menggunnakan saja layanan JKN.
“Nah, ini ada saudara saya juga rutin setiap bulannya berobat menggunakan JKN karena menderita diabetes. Bisa dibayangkan ya jika selama lima tahun ini tidak menggunakan BPJS Kesehatan, tentunya biaya pengobatan akan semakin mahal dan membuat berat beban keluarga. Pokoknya BPJS Kesehatan ini sangat membantu dan tiada duanya,” kata Ima.
Ima juga berupaya untuk memaksimalkan menggunakan layanan digital aplikasi Mobile JKN, misalnya untuk mendaftar berobat ke faskes melalui antrean online. Menurutnya jika aplikasi Mobile JKN memberikan kemudahan dan tidak menggangu jam kerjanya.
“Misalkan ya saat kita akan kembali kontrol ke faskes terdaftar, nah aplikasi Mobile JKN ini sangat membantu. Apalagi setelah mendaftar dan mendapat nomor antrean, kita akan tahu jam berapa kita akan datang kef askes untuk berobat. Cukup mudah tidak memakan waktu,” jelas Ima.
Ima juga berharap agar Program JKN yang sudah nyata-nyata dapat dinikmati oleh seluruh penduduk ini dapat berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Menurutnya faskes yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dalam memberikan pelayanan juga tidak dapat dipandang sebelah mata.
“Salut luar biasa pada BPJS Kesehatan yang setiap waktu selalu meningkatkan pelayanannya tanpa membeda-bedakan dengan pasien lainnya. Semoga menjadi berkah bagi semua pihak,” tutup Ima.(top)
Sumber: