Bus Listrik Bekas KKT G20 Surabaya Mangkrak, Dishub Dorong Kemenhub Reaktivasi

Bus Listrik Bekas KKT G20 Surabaya Mangkrak, Dishub Dorong Kemenhub Reaktivasi

Bus bertenaga listrik bekas acara KKT G20 yang hanya beroperasi hanya dua minggu di Kota Surabaya.-Alfin-

SURABAYA, MEMORANDUM - Bus listrik bekas acara KKT G20 bantuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI sudah tak tampak batang hidungnya di jalanan Kota Surabaya. Berdasar informasi Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, bus bertenaga listrik tersebut sudah berhenti beroperasi sejak awal Januari 2023 sampai saat ini.

Kasi Angkutan Jalan dan Penumpang Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya Ali Mustofa mengatakan, Bus listrik bekas kendaraan di acara G20 November di Bali itu merupakan bantuan dari pemerintah pusat. Sebelumnya semangatnya kendaraan itu dioptimalkan untuk memperkuat Trans Semanggi Suroboyo (TSS).

"Bus listrik bekas event kendaraan G20 itu hanya beroperasi 2 minggu diakhir Desember 2022. Sejak Januari 2023 itu tidak beroperasi sama sekali sejak saat ini," kata Ali Mustofa kepada Memorandum, Kamis (19/10/2023).

Bus tersebut kini kondisinya mangkrak di Kantor DAMRI Jalan Jagir Wonokromo. Tentu berhentinya layanan Bus listrik ini sangat disayangkan karena warga kota masih membutuhkan moda transportasi yang nyaman dan aman dengan ditunjang fasilitas yang mewadahi.

BACA JUGA:Bus Listrik Berhenti Beroperasi, Kemenhub Percepat Evaluasi dan Kontrak

Ali Mustofa menyampaikan, menyikapi koridor yang kosong pasca ditinggal bus listrik. Sebagai gantinya, Dishub Kota Surabaya mengoperasikan Trans Semanggi Suroboyo melintas di rute bus lisrik tersebut.

"Untuk mengisi kekosongannya, maka kemenhub menunjuk operator Trans Semanggi Surabaya untuk melayani rute bus listrik. Karena Bus Trans Semanggi Suroboyo ini juga dikelola kemenhub," terang Ali.

Ali menjelaskan bahwa Trans Semanggi Suroboyo ini melayani dua koridor, yaitu dari Unesa-Kejawen Putih Tambak serta melayani rute Kenjeran Park-Gununganyar.

"Bus Trans Semanggi Suroboyo ini total ada 17 unit kenadaraan. Sementara dua cadangan, 15 beroperasi," ujar Ali.

BACA JUGA:Dishub Surabaya: Kontrak Operasional Bus Listrik Tahun 2023 Tengah Disusun

Pihaknya menyatakan, bahwa Dishub Surabaya terus mendorong agar layanan bus listrik dapat segera beroperasi kembali. Sebab, penyedia layanan ini adalah Kemenhub RI yang bekerjasama dengan DAMRI. Sehingga kontrak antara Kemenhub dengan DAMRI dan tidak ada kaitannya dengan pemkot. Dalam hal ini Dishub Surabaya hanya menyiapkan jalurnya, rutenya dan fasilitas pendukung berupa halte dan bus stop.

"Kami mendorong kementrian perhubungan untuk bisa mengoprasikan lagi bus listrik ini. Jadi kementrian perhubungan masih memerlukan waktu melakukan evaluasi," terangnya.

Namun pihaknya belum bisa memastikan berapa lama, yang jelas hingga evaluasi dan penandatanganan kontrak bus listrik selesai.

"Layanan bus listrik ini berhenti karena kementrian perhubungan melakukan evaluasi operasional bus serta perpanjangan kontrak dengan pihak operator. Artinya Bus listrik ini kontraknya antara kementrian perhubungan langsung dengan operator dan pemenangnya DAMRI waktu itu, jadi tidak melalui Dishub Surabaya. Karena haslis evaluasinya belum keluar, maka kemenhub sampai saat ini belum mengoprasikan bus listrik tersebut," paparnya.

BACA JUGA:Bus Listrik Mandek Beroperasi, Komisi C DPRD Surabaya: Pemerintah Tidak Serius

Sementara itu dari catatan evaluasi yang dilakukan Dishub Surabaya bahwa tren masyarakat menggunakan moda transportasi umum seperti Bus Trans Semanggi Suroboyo ini, antusiasmenya masih cukup tinggi.

"Cukup bagus, hal itu terlihat terutama untuk rute Unesa Kejawen Putih Tambak, dari data harian, baik itu saat jam berangkat kerja maupun pulang kerja itu selalu penuh," pungkasnya.(alf)

Sumber: