Kombes Pol Arnapi, Pamen Polri Jadi Wisudawan Terbaik S3 Fisip Unair

Kombes Pol Arnapi, Pamen Polri Jadi Wisudawan Terbaik S3 Fisip Unair

Kombes Pol Arnapi, peraih gelar Wisudawan Terbaik S3 dari FISIP Unair bersama Rektor Unair Prof Dr Moh. Nasih, SE. MT. Ak.--

SURABAYA, MEMORANDUM - Seorang perwira menengah (pamen) Polri menyandang gelar wisudawan terbaik jenjang S3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair.

Mahasiswa tersebut adalah Kombes Pol Arnapi.Ia berhasil menyelesaikan studinya dengan IPK nyaris sempurna 3,97. 

Militansi sosok Kombes Pol Arnapi dalam menuntut ilmu memang patut diacungi jempol. Di tengah hiruk-pikuk pekerjaannya sebagai anggota Polri, ia mampu menunjukkan performa terbaiknya di bidang akademik. 

Terbukti, mahasiswa program studi ilmu sosial itu berhasil menyandang gelar wisudawan terbaik jenjang S3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair Periode 234. 

BACA JUGA:Waaster Kasdam V/Brawijaya Diwisuda dan Dinobatkan Wisudawan Terbaik S-3

Bagi mantan Kepala Bidang Hukum Polda Jawa Timur itu, melanjutkan studi S3 merupakan sebuah kebutuhan. Sebagai seorang anggota Polri, ia menyadari bahwa wawasan akademis memiliki peran penting untuk mendukung tugasnya. Terlebih, ilmu sosial yang ia tempuh merupakan ilmu yang tidak terpisahkan dari profesinya sebagai polisi. 

“Sebagian besar masyarakat menilai bahwa tugas polisi lebih banyak kepada penegakan hukum. Tetapi secara fakta, tugas kepolisian yang lebih utama adalah menguasai ilmu sosial untuk memberikan solusi permasalahan yang ada dalam masyarakat. Sehingga, kami dapat mewujudkan pemeliharaan keamanan dan ketertiban yang kondusif,” jelas Arnapi.

Selama mengemban tugas, ia telah banyak menangani permasalahan sosial mulai perjudian, pencurian, hingga premanisme. Jika dilihat dengan UU, kata Arnapi, semua kasus tersebut dapat dengan mudah diusut secara hukum. Namun, jika ditelisik lebih lanjut melalui ilmu sosial, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sehingga polisi tidak dapat berbuat semena-mena. 

“Polisi tidak bisa hanya melihat secara hukum. Polisi juga harus mampu melihat kondisi sosial-kultur masyarakat. Saya melihat ada banyak masalah yang bisa diselesaikan baik-baik. Di situlah saya berpikir, kalau banyak polisi yang memahami ilmu sosial dan mempunyai komunikasi sosial yang baik dengan masyarakat maka tugas penegakan hukum bakal berkurang,” beber Arnapi.

BACA JUGA:Wisudawan Terbaik UHW Perbanas: Pandemi Bukan Halangan

Setelah lulus dari Unair, Kepala Kajian Administrasi Kepolisian Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Jakarta itu berkomitmen untuk terus menggali dan mengaplikasikan ilmu sosial yang telah ia peroleh dalam bidang kepolisian. 

“Saya juga akan bagikan ilmu ini kepada rekan sejawat kerja saya, mengingat ilmu sosial sangat bermanfaat dalam menghadapi kondisi sosial yang ada di Indonesia saat ini,” pungkasnya.(alf)

Sumber: