Polres Mojokerto Dirikan Tiga Posko Tanggap Bencana

Polres Mojokerto Dirikan Tiga Posko Tanggap Bencana

Mojokerto, memorandum.co.id - Tanggap darurat bencana, Polres Mojokerto dirikan tiga pos tanggap bencana.Tiga pos tanggap bencana tersebut didirikan di  kawasan Pacet, Trowulan , dan Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, sebagai pengendali. Wakapolres Mojokerto Kompol Toni Sarjaka mengatakan, pendirian pos tanggap bencana sebagai bentuk antisipasi petugas bila terjadi bencana alam, seperti banjir serta longsor di wilayah hukumnya. Terlebih, beberapa kawasan dipetakan BPBD masuk dalam status siaga. Bersamaan dengan didirikann pos tanggap bencana Polres setempat menggelar apel bersama TNI/Polri, BPBD Pemda, relawan dan jajaran terkait . "Dalam menghadapi adanya bencana kita sudah siap mendirikan pos bencana dan memudahkan untuk berkoordinasi dengan instansi terkait,” ujar Toni, kemarin. Lebih lanjut, dia  menjelsakan,  dalam pendirian tiga pos tanggap bencana polisi tidak sendirian, melainkan bersinergi dengan TNI, BPBD, instansi terkait, relawan dan juga Perhutani. Tiga pos tersebut bakal diisi 9 sampai 10 petugas secara bergilir dengan kendali perwira. "Setiap pos akan ada kendali seorang perwira, seperti pos tanggap bencana di Pacet akan dikendalikan polisi, di pos tanggap bencana Trowulan dikendalikan anggota TNI dan yang terakhir sebagai pengendali, di kantor BPBD,” terang dia. Sementara Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto Muhammad Zaini menambahkan, Mojokerto dalam status siaga bencana.Penetapan status siaga bencana menyusul pemetaan BMKG pada Januari hingga Februari 2020 hujan lebat disertai petir dan angin kencang bakal terjadi di Mojokerto. Selain itu, status siaga bencana juga sesuai dengan surat Keputusan Bupati Mojokerto Nomor 188.45/1338/416- 012/2019 tentang status siaga darurat bencana banjir, tanah longsor, dan puting beliung. Keputusan status siaga bencana sampai empat bulan ke depan tepatnya pada 31 April 2020. Sesuai dengan pemetaan, lanjut Zaini, terdapat lima daerah yang dipetakan berpotensi adanya bencana banjir dan longsor. Adalah Kecamatan Pacet, Trawas, Gondang, Jatirejo dan Ngoro. Kelima kecamatan ini berada di kawasan geografis hutan dan kaki gunung.(no/dhi)

Sumber: