Mencekam, Ibu-Ibu Kepung Polres Pasuruan, Ada Apa?

Mencekam, Ibu-Ibu Kepung Polres Pasuruan, Ada Apa?

Ibu-ibu terlibat aksi saling dorong dengan petugas keamanan saat simulasi Sispamkota di halaman Polres Pasuruan.--

Pasuruan, Memorandum-Suasana halaman Polres Pasuruan, Selasa, 26 September 2023 sore kembali mencekam. Hal ini dipicu oleh tindakan ibu-ibu yang yang berusaha menyerang petugas. Mereka tidak puas dengan hasil penghitungan suara karena dianggap ada kecurangan. 

“Ayo, serang wis. Ndak kesuwen (Ayo serang saja. Jangan lama-lama red),” seloroh salah satu ibu mengkomando ibu-ibu yang lain. 

Tentu saja, aksi provokasi yang dilakukan kaum hawa ini mendapat pertentangan dari petugas. Karena yang dihadapi ibu-ibu, maka para polwan yang akan menghalau mereka.

Aksi saling dorong pun  tak terelakkan. Para polwan yang memakai seragam lengkap dilengkapi juga dengan tameng.

“Kami protes karena penghitungan curang. Harus dilakukan penghitungan ulang. Jangan halangi kami,” tukas ibu lainnya sambil mendorong tameng petugas polwan. 

Aksi ini seolah aksi beneran. Karena memang kelihatan serius para ibu untuk mendorong tameng para polwan. Aksi ini merupakan bentuk simulasi dari Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) yang digelar Polres Pasuruan.

Sejak beberapa waktu, Polres memang kerap menggelar simulasi untuk pengamanan, baik Pemilu maupun Pilkades yang digelar pada 10 Oktober 2023 mendatang. 

Ada juga scan atau skenario lain. Kali ini, petugas diserang dua laki-laki dengan cara mau membegal kotak suara. Saat itu, mobil petugas yang mengangkut kotak suara tiba-tiba mengalami ban bocor.

Sehingga mobil tersebut berhenti. Nah, kondisi ini dimanfaatkan dua orang tak dikenal dengan tujuan merampas kotak suara dalam mobil.

Akhirnya timbul perkelahian antara petugas pengawal kotak suara dengan dua laki-laki tersebut. Duel akhirnya dimenangkan petugas. Dan para pelaku diamankan. 

Bahkan, yang menarik adalah adegan saat caleg berada di panggung. Saat itu, sang caleg sedang berorasi untuk merebut hati rakyat. Tentu saja dengan memberikan janji-janji manis.

Bahkan, kadang janjinya tak masuk akal. Hal ini membuat salah satu provokator tersulut emosi.

Ia pun melempar batu dan botol ke arah caleg tersebut. Sehingga terjadi keributan antara petugas dan provokator massa. Sebagian petugas mengamankan sang caleg.

Sebagian petugas lain mengamankan pelaku yang diduga provokator tersebut.

Sumber: