BMKG Juanda: Musim Kemarau Memanjang, Jatim Waspada Kekeringan Ekstrem

BMKG Juanda: Musim Kemarau Memanjang, Jatim Waspada Kekeringan Ekstrem

Musim kemarau menyebabkan kebakaran hutan.--

Surabaya, Memorandum - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya memprediksi, musim kemarau akan terus memanjang hingga Desember 2023. Bahkan,  khusus daerah utara Jatim bakal mengalami kekeringan ekstrem.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto mengatakan, cuaca kemarau ini disebabkan oleh dampak El Nino bersamaan dengan fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) fase positif, yang di pertengahan tahun ini berisiko meningkatkan kekeringan.

“Musim kemarau biasanya terjadi pada Mei hingga Oktober. Tapi karena anomali alam dampak El Nino ini, maka diprediksi memanjang sampai Desember 2023," beber Teguh, Minggu (10/9/2023).

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat di daerah rawan kekeringan agar waspada, khususnya terhadap potensi cuaca ekstrem. Sebab dalam peralihan musim kemarau kali ini, biasa terjadi bencana alam seperti kebakaran hutan dan lahan.

Selain itu, BMKG Juanda menyebut sudah bersurat ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim terkait kekeringan itu, sehingga pasokan distribusi air bersih ke daerah rawan kekeringan aman.

Adapun daerah utara Jatim itu, antara lain Kabupaten Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Ngawi, Bangkalan, Sumenep, Sampang, dan Pamekasan. Kemudian Kabupaten Probolinggo, Ponorogo, Lumajang, dan Pacitan.

Di samping itu, Teguh mengatakan, bahwa musim kemarau tahun ini yang disebabkan El Nino berbeda dengan tiga tahun lalu. Di mana kondisi kekeringan yang disebabkan cuaca La Nina masih diwarnai hujan.

"Kalau cuaca El Nino ini kebalikannya dari La Nina. Kalau La Nina musim kemarau masih ada hujan, tapi kalau El Nino sebaliknya musim kemaraunya lebih panjang, dan cendrung nggak ada hujan," tandasnya. (bin/fer)

Sumber: