Turunkan Tensi Politik, MKGR Jatim Gelar Pameran Keris

 Turunkan Tensi Politik, MKGR Jatim Gelar Pameran Keris

Sarmuji didampingi Kodrat Sunyoto mengamati keris sepuh yang dipamerkan dalam gelar keris budaya nusantara 2023.--

Surabaya, Memorandum - Tensi politik tanah air cenderung meningkat menghadapi tahun politik 2024. Menghadapi perhelatan pemilu legislatif, pilpres dan pilkada, MKGR Jawa Timur mempunyai cara dengan menggelar pameran gelar keris budaya nusantara 2023. 

Ketua Golkar Jawa Timur Sarmuji bersama ketua MKGR Jawa Timur Kodrat Sunyoto menjelaskan, tensi politik bisa agak turun. Sebelumnya berbagai persiapan menghadapi DCS Pemilu. Selain itu, Partai Golkar juga mendorong ketua umum Partai Golkar Erlangga Hartarto bisa diusulkan cawapres mendampingi Prabowo Subianto Capres 2024.

“Kita menurunkan tensi dulu. Menghadapi tahun politik,” tegas Sarmuji.

Anggota DPR RI Fraksi Golar ini mengingatkan semua peserta pemilu sedang mempersiapkan maju ke kursi DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/kota. Di tengah persiapan politik itu, butuh refresing biar ketegangan bisa kendor,” tutur Sarmuji.

Dari ratusan peserta pameran keris nusantara, Sarmuji menyebutkan ada beberapa keris yang diyakini mempunyai pamor sangat tua. Bahkan sejarah menyebutkan, sejumlah keris tua tersebut merupakan peninggalan raja-raja di Pulau Dewata Bali.  

Sementara itu, ketua MKGR Jawa Timur Kodrat Sunyoto menyampaikan, peserta pameran juga melelang keris yang turut dipajang. Ribuan keris berbagai pamor dipamerkan di gedung Golkar Jawa Timur, Jalan Ahmad Yani, Surabaya. 

Kodrat secara tersirat menyampaikan, keris merupakan budaya khas nusantara. Bahwa politik harus tetap santun sesuai budaya nusantara. “Budaya nusantara yang sangat halus menjadi simbol perhelatan tahun politik,” kata Kodrat.

Sementara itu, empu Bambang Sulistijo asal Gamping, Sleman, Yogyakarta, menyebutkan, keris adalah sebuah mahakarya nusantara. Pamor keris disesuaikan dengan karakter yang membawa keris. Tradisi itu juga berlaku secara turun temurun hingga saat ini.

Empu Bambang menyebutkan, proses pembuatan keris saat ini, tidak berbeda jauh dengan nenek moyang. Meksi saat ini, proses membuat keris tidak ada bedanya dengan seorang seniman. Mereka berkarya dari proses tempat besi hingga membuat pamor. Bambang menyampaikan, satu keris mahakarya dirinya bisa terjual hingga Rp 25 juta. “pembuatan keris mempunyai keunikan, sehingga sebuah keris bisa menjadi sebuah mahakarya,” tutup Bambang. (day/fer)

Sumber: