Lantik Pengurus Baznas, Walikota Sebut Potensi Zakat Kota Malang Tinggi

Lantik Pengurus Baznas, Walikota Sebut Potensi Zakat Kota Malang Tinggi

Prosesi pelantikan pengurus Baznas Kota Malang--

Malang, Memorandum - Walikota Malang, Drs H Sutiaji menilai, potensi zakat di Pemerintah Kota Malang cukup besar. Namun, hingga saat ini terasa belum maksimal dan masih minim. Sehingga masih tetap perlu dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak, agar perolehan meningkat.

Hal itu disampaikannya, saat prosesi pengukuhan pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Malang, Periode 2023-2028, di Hotel Savana Jl. Letjen Sutoyo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Rabu (06/09/23).

"Potensinya zakat di Kota Malang sebenarnya luar biasa. Namun, sampai saat ini masih minim. Kami tentu tidak mengganggu masing masing UPZ di yang sudah ada. Namun, jika itu dijadikan satu kas di BAZNAS, kita akan tahu kekuatannya. Selain itu, tidak sampai tumpang tindih dalam proses penyalurannya," terang Walikota Malang, Sutiaji, Rabu (06/09/23).

Ia bahkan mencontohkan perolehan zakat di Surabaya. Jumlahnya cukup besar, bahkan mencapai angka 40 milyard per tahun. Angka itu, menjadi jumlah yang tertinggi di seluruh Indonesia. Karena itu, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak.

"Untuk di Kota Malang, kategori masih minim. Masih hanya mengelola yang dari ASN saja. Utamanya, melalui TPP," lanjutnya.

Untuk itu menurutnya, salah satu upayanya, adalah tetap terus menerus koordinasi dan kolaborasi dengan para staek holder yang ada. Khususnya, dalam pengumpulan zakat.

Menurutnya, zakat adalah untuk membersihkan harta yang ada pada perorangan. Terutama, yang berkemampuan lebih. Karena itu, dengan kepemimpinan dan pelantikan pengurus baru, diharapkan, semakin bisa meningkatkan jumlah perolehan. Sehingga akan semakin banyak masyarakat yang bisa dibantu.

Dalam pelantikan itu, Prof Kasuwi Syaiban menjadi Ketua BAZNAS Kota Malang. Sementara itu, untuk anggotanya, Dr Sutomo, Muhammad Wahid, Edy Hayatullah dan Sulaiman.

Sementara itu, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur KH. Muhammad Roziqi melalui wakil ketua, Ali Maschan Moesa menyebut, bahwa BAZNAS adalah lembaga pemerintah non struktural. Undang undang dan aturannya, sangat jelas. Termasuk, adanya audit untuk pertanggungjawaban.

Disinggung dengan perolehan BAZNAS di Kota Malang, ia menilai bahwa Brandingnya, dirasa masih kurang.

"Saya rasa di Kota Malang, dinamis ya. Ya masih perlu ditingkatkan. Salah satunya dengan branding dari BAZNAS yang dirasa masih kurang," katanya.(edr/ziz)

Sumber: