Cinta Yola dan Yuli Berakhir di Tangan Psikiater (5-habis)

Cinta Yola dan Yuli Berakhir di Tangan Psikiater (5-habis)

Baru sepekan lalu Memorandum mendapatkan sisa kisah rumah tangga Yola dan Faisal. Kali ini dari sang pengacara. Menurut dia, setelah mendapat saran dari orang tuanya, Yola memutuskan tidak jadi menggugat cerai Faisal. “Yola sempat nelongso dikata-katai adiknya. Yola dituding sebagai wanita mandul karena tak bisa hamil dan memberikan keturunan untuk Faisal. Yola juga dituding klemar-klemer dalam melayani suami,” cerita pengacara tadi. Makanya Yola diminta mundur saja sebagai istri Faisal. Yola diminta, bahkan terkesan dipaksa, mengajukan gugatan cerai. Posisi Yola akan diambil alih Yuli. Yuli yakin akan bisa lebih membahagiakan Faisal ketimbang kakaknya. Yola tidak bisa mengelak. Setiap hendak memberikan jawaban, kata-katanya selalu disambar dengan tudingan dan cemoohan Yuli. Faisal pun tidak berkesempatan membela istrinya. Faisal yang pendiam hanya menelan kata-kata adik iparnya, namun selalu disimpan di hati dan pada saatnya diceritakan kepada ayah dan ibu mertua. “Lucunya, sejak Yuli berniat mengambil alih posisi Yola, dia juga melarang kakak dan kakak iparnya tersebut tidur bersama,” kata pengacara tadi. Yola dan Faisal dipaksa pisah ranjang. Pada beberapa kesempatan, Yola minta kerelaan Faisal untuk melepaskan saja dirinya dan ganti menikahi Yuli. Tapi, apa jawaban Faisal? Pria muda ini hanya tersenyum dan menganggap permintaan Yola sebagai guyonan. Dia tidak pernah menganggapnya serius. Namun ketika Yuli mulai membabi buta untuk mewujudkan obsesinya, baru Faisal menanggapinya dengan serius. Faisal melibatkan mertuanya. Sementara itu, Yola yang tidak tahu bahwa suaminya sedang berupaya mengatasi persoalan ini, bahkan dengan melibatkan ayah-ibunya, mencoba mengonsultasikan proses perceraian ke seorang pengacara. “Hasil rundingan keluarga, Yuli sedang terganggu jiwanya dan harus ditangani psikolog atau psikiater. Yola tidak harus terus-menerus mengalah demi Yuli. Dia harus menikmati hidupnya sendiri,” kata sang pengacara. (jos, habis)    

Sumber: