Penyakit Kulit pada Bayi yang Umum Terjadi dan Cara Pencegahannya

Penyakit Kulit pada Bayi yang Umum Terjadi dan Cara Pencegahannya

Surabaya, memorandum.co.id - Penyakit kulit pada bayi bermacam-macam, tetapi umumnya berupa iritasi, alergi, atau infeksi. Penyakit kulit ini bisa menyebabkan bayi rewel karena kulitnya gatal atau perih. Kulit bayi lebih sensitif karena lapisannya masih tipis dan fungsinya sebagai perlindungan terluar tubuh belum optimal. Berikut Penyakit Kulit pada Bayi yang Umum Terjadi dan Cara Pencegahannya 1. Ruam popok Penyakit kulit bayi yang umum sekali terjadi adalah ruam popok. Penyakit ini paling sering disebabkan oleh popok yang jarang diganti atau popok yang terlalu ketat karena ukurannya kekecilan. Ruam popok ditandai dengan kemerahan di area bokong, paha, atau alat kelamin bayi. Selain itu, bayi juga menjadi rewel dan tampak kesakitan saat popoknya diganti. 2. Eksim Eksim juga termasuk penyakit kulit yang sering dialami bayi. Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, penyakit kulit ini diduga terjadi akibat reaksi sistem kekebalan tubuh secara berlebihan terhadap bahan pemicu alergi (alergen), misalnya debu, bulu hewan, atau serbuk sari. 3. Biang keringat Biang keringat disebabkan oleh tersumbatnya saluran keringat, sehingga memicu munculnya benjolan di kulit yang terasa gatal. Kondisi ini terjadi akibat bayi memakai pakaian yang ketat, tebal, dan tidak menyerap keringat di udara yang panas. 4. Kerak di kepala (cradle cap) Penyakit kulit pada bayi yang juga sering terjadi adalah kerak kepala atau disebut juga cradle cap. Penyakit ini ditandai dengan kulit kepala bayi yang kering, bersisik, dan terkelupas sehingga tampak berkerak. 5. Jerawat bayi Jerawat pada bayi dapat muncul di wajah, leher, punggung, atau dada. Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah pengaruh hormon ibu saat hamil yang merangsang produksi sebum secara berlebihan pada kulit bayi setelah dilahirkan. Hal ini membuat sebum menyumbat pori-pori dan menimbulkan jerawat. Cara Mencegah Penyakit Kulit pada Bayi

  • Ganti popok bayi secara rutin
Bayi harus diganti popoknya 2–4 jam sekali atau setelah ia buang air besar. Untuk mengganti popok Si Kecil, Bunda perlu menyiapkan air, kapas, atau kain basah yang lembut. Penggunaan tisu basah kemasan yang mengandung alkohol dan parfum tidak disarankan karena bisa menyebabkan atau bahkan memperburuk iritasi kulit.
  • Jangan memandikan bayi setiap hari
Sebagian orang tua mungkin terlalu sering memandikan bayi, misalnya setiap selesai makan atau tiap kali bayi berkeringat. Padahal, kebiasaan ini justru membuat kulit bayi kering. Bayi yang baru lahir cukup dimandikan 3 kali seminggu. Namun, area mulut, lipatan kulit, kelamin, dan bokong bayi tetap perlu dibersihkan secara rutin menggunakan waslap basah. Jika usianya sudah 6 bulan ke atas, barulah bayi boleh dimandikan lebih sering, yaitu 1–2 kali sehari.
  • Pilih baju yang berbahan nyaman untuk bayi
Bahan pakaian yang tepat juga dapat mencegah penyakit kulit pada bayi. Jika cuaca sedang panas, Bunda bisa memakaikan Si Kecil baju yang tipis, lembut, dan mudah menyerap keringat, misalnya katun.
  • Lindungi kulit bayi dari paparan sinar matahari
Saat membawa bayi beraktivitas di luar ruangan, lindungi kulitnya dengan memakaikan topi yang bisa menutupi wajah, leher, dan telinganya. Kenakan pakaian yang menutupi lengan dan tungkai bayi, tetapi pilih yang bahannya tipis dan longgar agar bayi tidak kepanasan. Bila Si Kecil sudah berusia lebih dari 6 bulan, Bunda bisa mengoleskan tabir surya khusus bayi ke kulitnya. Selain itu, jaga agar Si Kecil tidak kekurangan cairan setelah beraktivitas di luar rumah, dengan memberikanya ASI atau susu formula.
  • Gunakan produk perawatan kulit bayi yang tepat
Untuk mengatasi penyakit kulit pada bayi dan mencegahnya kambuh, kulit bayi perlu dirawat menggunakan produk khusus bayi dengan kandungan yang tepat dan aman. Produk perawatan ini meliputi sampo, sabun, dan pelembap kulit bayi. Pilihlah produk yang sudah teruji secara klinis dan dinyatakan aman untuk kulit bayi. Produk perawatan bayi sebaiknya tidak mengandung pewarna, alkohol, parfum, atau bahan kimia lain yang bisa menyebabkan iritasi pada kulit bayi, termasuk pada kulit bayi yang sensitif. (*/rdh)

Sumber: