Miris, Jembatan Rusak di Blitar Dibiarkan Berbulan-Bulan

Miris, Jembatan Rusak di Blitar Dibiarkan Berbulan-Bulan

Blitar, Memorandum.co.id - Sebuah jembatan yang terletak di Dusun Jetis, Desa Butun, Kecamatan Gandusari, ambrol sejak awal tahun 2023, hingga kini belum diperbaiki. Pemkab Blitar beralasan, jembatan itu dibiarkan ambrol selama berbulan-bulan karena masalah anggaran. "Kita tidak bisa menganggarkan pada anggaran induk karena sudah terkunci di Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD). Dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) ini juga kita tidak berani menganggarkan untuk fisiknya," kata Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blitar, Hamdan Zulfikri Kurniawan, Senin (23/8/2023). Pihak PUPR merencanakan jembatan itu baru akan dibangun pada tahun 2024. Dalam PAK 2023 ini, PUPR hanya menganggarkan untuk perencanaan pembangunan jembatan tersebut. "Perencanaannya kita anggarkan tahun ini, tapi pembangunannnya ditahun depan, karena pengerjaannya butuh anggaran besar dan waktu yang cukup lama," ujar Hamdan. Kendati dalam kondisi ambrol, jembatan tersebut masih aktif digunakan warga. Bahkan kendaraan bertonase berat seperti truk pasir juga terlihat masih diperbolehkan melintas di atas jembatan tersebut. Tentu hal ini berbahaya bagi warga, karena sewaktu-waktu jembatan itu bisa rubuh sepenuhnya. "Kemarin kita sudah kasih rambu-rambu, hanya roda dua yang boleh melintas. Tapi ndak tahu lah masyarakat di sana seperti apa, karena kita tidak bisa kontrol setiap hari ke sana. Ya kalau mau jembatan itu bertahan hingga 2024, kita harus sama-sama saling menjaga," paparnya. Diketahui, PUPR memperkirakan pembangunan total jembatan ini akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 3,5 miliyar rupiah. "Sementara ini ya kita gak bisa berbuat apa-apa, karena percuma ditambal nanti ambrol lagi, malah buang-buang anggaran. Harus dibangun ulang, karena itu bangunan sudah lama," pungkas Hamdan. Di sisi lain, meski membahayakan keselamatan, masyarakat sekitar pun mengaku terpaksa melewati jembatan tersebut karena merupakan jalur utama pengguhung antara Desa Butun dan Desa Tambakan. "Ya gimana mas, ini jalur utama warga, masak harus muter jauh. Harusnya cepat diperbaiki lah, ini sudah hampir setahun kondisinya begini. Soalnya semua ya lewat sini, sampai truk pasir pun tiap hari ya lewat sini semua," ungkap Joko, salah satu warga setempat. (nus/zan/gus)

Sumber: