Rekonstruksi Pembunuhan di Totok Kerot, 62 Adegan Diperagakan

Rekonstruksi Pembunuhan di Totok Kerot, 62 Adegan Diperagakan

Kediri, memorandum.co.id - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Kediri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan dalam karung yang dilakukan oleh Suprapto alias Totok (53) ayah kandung korban terhadap Desi Lailatul Khoiriyah (20) warga Desa Bangle Kecamatan Ngadiluwih pada Selasa (22/8). Dalam reka ulang yang berlangsung selama satu jam itu, tersangka Totok memperagakan 62 adegan pembunuhan, dari awal pelaku datang ke rumah dan melakukan penganiayaan dan pemerkosaan hingga pembunuhan terhadap korban. Dari reka ulang, diketahui bahwa pelaku berangkat dari Blitar sebelum kejadian terus mampir ke rumah temannya dan sempat minum anggur merah lalu pulang ke rumah Ngadiluwih membawa sejumlah anggur merah. Diduga pada saat pembunuhan terjadi, pelaku dalam keadaan mabuk. Sebelumnya, Desi Lailatul Khoiriyah (20) ditemukan tewas di dalam karung dalam kondisi badan terikat di persawahan area Totok Kerot pada Juli lalu. Dari hasil penyelidikan dan otopsi yang dilakukan, Polisi akhirnya menangkap pelaku pembunuhan yakni, Suprapto alias Totok (53) yang kesehariannya bekerja serabutan. Dimana pelaku mengaku nekat melakukan pembunuhan itu lantaran sakit hati karena sering dikatakan stress oleh korban. Rekonstruksi dilakukan di Polres Kediri dan dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan juga penasehat hukum tersangka. Kanit Pidum Polres Kediri Ipda Dandy Fitra Ramadhan mengatakan, terdapat beberapa adegan yang berbeda dari press release sebelumnya dengan reka adegan yang sesungguhnya. "Kalau pada saat rilis kan memang itu masih awal kita tangkap ketika sudah kita ambil keterangan yang bersangkutan tersangka oh ternyata lebih detail," jelas Ipda Dandy. Ipda Dandy menambahkan, kemarin sempat ada rumor bahwa korban meninggal dikarenakan pelaku mencelupkan kepala korban ke bak kamar mandi, namun setelah diselidiki lebih lanjut posisi meninggal disebabkan oleh cekikan di leher. "Korban itu kan pada saat ditemukan kondisi jenazah memang basah itu memang karena dibuang ke parit. Sempat ada rumor memang pelaku mencelupkan kepala korban ke toilet namun pada saat kita dalami lagi melalui saksi sama yang bersangkutan tidak ditoilet. Posisi meninggalnya itu disebabkan dicekiknya dibekap dari belakang," ucap Kanit Pidum Polres Kediri. Ia juga menjelaskan alasan terkait rekonstruksi pembunuhan ini di lakukan di Polres Kediri. "Kemarin sempat pada saat tersangka diamankan dari keluarga korban ya sempat ada emosional ya namanya keluarga ya maka kita jaga jaga daripada kita laksanakan di tkp langsung. Entah nanti dari keluarga korban atau warga itu, jadi kita lakukan Polres," tutup Ipda Dandy. Ipda Dandy menambahkan, tujuan rekonstruksi ini tentunya adalah melengkapi terkait bagaimana pembuktian atau investigasi. Yang nantinya juga akan digunakan sebagai pelengkap di dalam kita melaksanakan pemberkasan. (nvd/mon)

Sumber: