BKKBN Kukuhkan Bapak Asuh Stunting Kabupaten Kediri

BKKBN Kukuhkan Bapak Asuh Stunting Kabupaten Kediri

Kediri, memorandum.co.id - Mengoptimalkan peran mitra kerja dalam pelaksanaan program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) serta percepatan penurunan stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar sosialisasi penguatan program tersebut bersama tim pendamping keluarga Kabupaten Kediri, Senin (21/8). Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada tim pendamping keluarga sehingga bisa mempercepat penurunan stunting yang ada di Kabupaten Kediri. "Batas waktunya ini tinggal satu setengah tahun untuk menuju di bawah 14%, maka biar mereka (tim pendamping keluarga) tahu lah langkah-langkah terlebih dahulu," jelas Hasto. Kepala BKKBN menekankan pencegahan stunting, kalau seandainya tidak kita jaga betul maka nanti ada stunting baru lagi. "Nah ini yang harus dijaga maka tadi saya sampaikan yang nikah di sini kan hampir 12.000 setahun, nah yang nikah ini juga harus dikawal betul, jangan hanya prewedding aja tapi harus prekonsepsinya lah karena hamil itu harus direncanakan," tegas Hasto. Lebih jauh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menjelaskan bahwa Kabupaten Kediri mendapat dana alokasi khusus non fisik yang paling besar di Jawa timur yaitu sekitar 14 miliar. Dana tersebut nantinya akan ditransferkan ke puskesmas puskesmas. Nantinya pihak PPK membantu para puskesmas untuk membelanjakan kebutuhan yang sesuai apa yang dibutuhkan. "Saya sudah menghimbau kepada bapak ibu camat dari rapat mungkin kurang lebih satu hampir satu bulan yang lalu, kita himbau untuk menghidupkan dasa wisma. Jadi setiap rumah itu ada yang memonitor. Oke rumah ini ABCD ini masuk kategori stunting di monitor terus," ucap Bupati Kediri atau sering disapa Masbup. Dalam pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting itu membutuhkan kolaborasi dan kerja sama lintas sektor. Berbagai unsur yang terlibat dalam Percepatan Penurunan Stunting menurut Hanindito, terdiri dari Kodim, Polri dan tentunya OPD ini tidak hanya dinas BP2KP, tetapi seluruh OPD punya tanggung jawab. Selain acara sosialisasi, acara yang bertempat di pendopo Kabupaten Kediri ini juga mengukuhkan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS). Pulung Agustanto dikukuhkan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) Kabupaten Kediri. Pengukuhan ini dilakukan langsung oleh Hasto Wardoyo selaku Kepala BKKBN. Pulung Agustanto setelah dikukuhkan menjadi Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) berharap bisa mengajak beberapa pengusaha ikut terlibat agar segera menuntaskan masalah stunting. "Karena kalau bayangkan tadi dengan satu anak 50.000, walau kita nyumbang dengan angka 50 juta atau 100 juta saja, mungkin saya bisa ngajak beberapa teman teman saya yang di Jakarta untuk ikut terlibat dalam program penurunan stunting ini," jelas Pulung. Kepala BKKBN berharap masalah stunting ini tidak hanya ditangani oleh Pemerintahan saja, tetapi dari pihak swasta juga ada yang terlibat, jadi semua harus terlibat untuk bagaimana kita menghadapi atau menurunkan masalah stunting bersama-sama saling bahu-membahu.(nvd/mon)

Sumber: