Satpolirud Polres Bangkalan Berbagi Curhat dengan Komunitas Ojol Perahu
Bangkalan, Memorandum.co.id - Kegiatan edukasi berbasis kamtibmas, kuhususnya bagi pengembang sektor usaha di kompleks Pelabuhan Kamal, Kecamatan Kamal, merupakan bagian dari amanah tugas personel Satpolairud Polres Bangkalan yang harus diterapkan, Rutin dari waktu ke waktu. " Karena itu, kami rajin menjalin komunikasi dan koordinasi dengan rekan-rekan pekerja di sekitar kompleks pelabuhan Kamal," kata KBO Satpolairud Polres, Iptu Joko Purwowidodo,SH, Senin (7/8) pagi. Kadang, lanjutnya, pesonel Satpolairud nengerumpi bareng dengan para Pedagang Kaki Lima (PKL), abang becak, sopir MPU dan bahkan dengan pemulung." Tujuannya untuk jaga dan kawal kamtibmas bersama, serta pelihara kebersihan di kompleks pelabuhan," tandas Iptu Joko. Seperti Jumat (4/8) pagi, Iptu Joko bersama beberapa anggota, kembali turun ke lapangan untuk menekuni giat Jumat Curhat. Kali ini, giliran komunitas anggota paguyuban ojol perahu, diajak ngopi dan ngerumpi bareng di salah satu warung dekat pelabuhan. Ada belasan pegiat ojol perahu yang kaprah mangkal di perairan dekat dermaga pelabuhan, ikut ambil bagian. “ Topik yang kami angkat fokus ihwal keselamtan kerja," ungkap Iptu Joko. Termasuk komitmen bersama untuk jaga dan kawal harkamtimas bareng kompleks pelabuhan dan sekitarnya. Dialog berbagi curhat-pun bergulir rancak. Guyup dan familiar. Kadang dibubumbui kelakar segar. Sambil nyeruput kopi tentunya. Saling berbagi masukan, saran, kritik dan harapan, bergulir dalam bingkai komunikasi dua arah. Terkait topik keselamatan kerja, Iptu Joko dan anggota, titip beberapa pesan penting agar dipatuhi oleh warga pegiat ojol perahu. Diantaranya, dijelaskan bahwa siklus musim saat ini tengah memasuki masa transisi alih musim. Dari hujan ke musim kemarau. "Meski begitu, hujan sesekali masih kerap turun," tutur Iptu Joko. Termasuk tiupan angin kencang, arus deras, serta gelombang cukup tinggi, masih kerap mewarnai laut diseantero perairan Selat Madura. Tempat para ojol perahu menekuni rutinitas kerja harian mereka. Karena itu, Iptu Joko wanti wanti agar para pekerja ojol perahu harus intent mematahuhi prosedur terkait keselamatan kerja. Diantaranya, mereka harus membekali diri dengan pelampung atau life jaket. Minimal harus ada 3 pelampung. Selain itu, jumlah penumpang ojol harus disesuaikan dengan kondisi perahu. Jika perahu kecil, diimbau tidak boleh angkut lebih dari 2 Penumpang. "Jangan dipaksa over load atau kelebihan penumpang. Itu bisa berpotensi mimicu kecelakaan kerja. Perahu bisa terbalik dan karam jika digoyang arus atau ombak laut," tegas Iptu Joko. Kebiasaan saling berebut penumpang termasuk hal yang harus dihindari. Sebab kebiasaan buruk seperti itu juga bisa memicu konflik antar sesama pekerja ojol. Bisa juga dengan calon penumpang. Terakhir, Iptu Joko dan anggota, tak lupa titip pesan agar komunitas ojol perahu jangan membuang puntung rokok yang masih hidup sembarangan. Utamanya saat puncak kemarau. Kebisaan ini berpotensi mimicu terjadinya kebakaran. " Rekan rekan ojol perahu, juga kami ajak untuk jaga dan kawal kamtibmas bersama Satpolaorud. Temasuk jaga kebesihan di sekitar kompleks Pelabuhan Kamal," pungkas Iptu Joko. (ras).
Sumber: