BNPT Sebut Tren Aksi Terorisme di Indonesia Turun

BNPT Sebut Tren Aksi Terorisme di Indonesia Turun

Jakarta, memorandum.co.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjenpol Rycko Amelza Dahniel menyebut tren serangan aksi terorisme di Indonesia mengalami penurunan. “Upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan menunjukkan tren positif dengan menurunnya angka serangan teror dari tahun ke tahun di Indonesia,” ujar Komjenpol Rycko, Rabu (5/7/23). Pada 2018, tercatat serangan teror terjadi sebanyak 19 kali, pada 2019 dan 2020 terjadi sebanyak 11 kali, lalu pada 2021 terjadi sebanyak 6 kali, dan 2 kali pada 2022. Kendati begitu, Rycko mengatakan tren penurunan tersebut bagaikan teori gunung es. “Situasi ini sesungguhnya adalah keadaan yang terlihat dan muncul di permukaan saja,” ucap Komjenpol Rycko. Oleh karena itu, Kepala BNPT meminta seluruh pihak tidak berpuas diri dan tetap waspada, terlebih terhadap gerakan terorisme yang menyusup ke kehidupan warga. “Kelompok ini mulai mengubah pendekatannya, dari hard menjadi soft approach, dari strategi bullet menjadi ballot,” jlentrehnya. Lebih lanjut, Komjen Pol. Rycko mengatakan kesadaran publik dan sinergisitas antarpihak penting untuk dibangun sebagai upaya menghadapi ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme. “Kita tidak bisa hadapi paham ekstremisme berbasis kekerasan ini secara sendiri,” pungkasnya. (*/rdh)

Sumber: