Polres Tulungagung Gelar Apel Siaga Bencana
Tulungagung, memorandum.co.id - Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia memimpin apel gelar pasukan siaga bencana yang dihadiri Sekertaris Daerah Pemkab Tulungagung Sukaji dan Komandan Kodim 0807/Tulungagung Letkol Inf Wildan Bahtiar, di Lapangan Pegerwojo, Senin (16/12). Apel pasukan siaga bencana diikuti oleh anggota BPBD Tulungagung, TNI, Polri, Satpol PP, dinas perhubungan, perwakilan pramuka, relawan serta kelompok masyarakat dari anggota beberapa perguruan pencak silat di Kecamatan Pagerwojo. Dalam amanatnya, Pandia mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dan semua pimpinan di segala level, untuk bekerja sama mempersiapkan diri menghadapi bencana yang sewaktu- waktu bisa saja terjadi. Pandia mengatakan, perubahan dari kemarau ke musim penghujan seperti saat ini menjadi ancaman tersendiri bagi sebagian masyarakat Tulungagung. Terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana. Oleh sebab itu, dalam apel ini pihaknya sekaligus secara resmi mendirikan posko siaga bencana, lengkap tenda pengungsian Polres Tulungagung Astuti di Lapangan Pagerwojo. Hal itu guna mengantisipasi imbas bencana tanah longsor yang kerap terjadi di wilayah Kecamatan Pagerwojo dan Sendang ketika musim penghujan. Pandia menjelaskan sesuai prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan terjadi pada minggu kedua Desember. Sedangkan puncak musim hujan terjadi pada Januari hingga Februari mendatang. “Ini yang harus menjadi antisipasi dan kesiapsiagaan kita bersama,” ujarnya. Disinggung mengenai potensi pendirian posko serupa di wilayah rawan bencana banjir dan puting beliung, Pandia mengakui masih akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. “Kenapa di sini (pendirian posko), karena Pagerwojo masuk kategori rawan bencana longsor. Sedangkan untuk lokasi lain nanti kita lihat perkembangannya,” jelas Pandia. Pandia menekankan, selain mendirikan posko bencana, hal lain yang perlu dicermati adalah pentingnya sinergi antarberbagai pihak. Terutama dalam mewaspadai kerawanan bencana. Termasuk penanganan korban bencana dan peningkatan SDM masing-masing anggota dalam melaksanakan tugasnya memberikan pertolongan pada korban bencana alam. “Yang perlu ditingkatkan tentu koordinasi dan sinergi semua pihak, termasuk peningkatan SDM masing-masing anggota sehingga mampu menangani kebencanaan dengan cepat,” pungkas Pandia. Sementara Kepala BPBD Tulungagung Soeroto mengatakan seperti tahun-tahun sebelumnya, wilayah rawan longsor di Tulungagung ada di Kecamatan Sendang dan Pagerwojo. Kemudian wilayah rawan bencana banjir ada di Kecamatan Bandung, Besuki dan Campurdarat. Sedangkan wilayah rawan puting beliung ada di Boyolangu, Pakel, Sumbergempol, Karangrejo dan Ngantru. “Seperti yang disampaikan pak Kapolres tadi, kita sudah memetakan lokasi rawan bencana, dan ini merupakan wujud komitmen semua pihak untuk meminimalkan imbas dari kebencanaan,” terang Soeroto. (fir/mad/fer)
Sumber: