Kejati Jatim Bantah Mantan Kajari Madiun Terlibat Kasus Pungli
Surabaya, memorandum.co.id - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur (Jatim) membantah isu yang mengabarkan mantan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Madiun, Andi Irfan Syafruddin terlibat kasus pungutan liar (pungli). Pungli tersebut dilakukan oleh oknum jaksa di Kejari Madiun dan itu sebelum Andi Irfan menjabat sebagai Kajari. Asisten Bidang Pengawasan Kejati Jatim, Edi Handojo mengatakan, Andi Irfan hanya terlibat kasus dugaan penggunaan obat yang mengandung amphetamine, sedangkan untuk jenisnya masih diperlukan assesment lebih lanjut. Kasus tersebut saat ini sudah ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung). Sejauh ini, Kejagung masih mendalami kasus dugaan zat terlarang tersebut. "Ini masih dilakukan asessment. Psikotropika jenis apa yang dipakai. Apakah metamfetamine atau zat yang lain," ujar Edi Handojo dalam keterangan tertulis, Rabu (14/6/2023). Andi Irfan sendiri saat ini sudah dicopot dari jabatannya sebagai Kajari Madiun dan menjadi jaksa fungsional (non job) di Badan Diklat Kejaksaan RI. Untuk sementara, Plt Kepala Kejari Kabupaten Madiun dijabat Reopan Saragih yang saat ini menjabat sebagai koordinator pada Bidang Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Jatim. "Andi Irfan dicopot untuk mempermudah pemeriksaan," tandas Edi. Baca Juga :
- Kajati Jatim : Kajari Kabupaten Madiun Positif Narkoba
- Reopan Saragih Ditunjuk Jadi Plt Kajari Kabupaten Madiun
- Sehari Sebelum Dicopot Kajari Kabupaten Madiun Masih Pimpin Dua Kegiatan
- Baru 4 Bulan Menjabat, Kajari Kabupaten Madiun Dicopot
Sumber: