Derita Rindu Ditinggal Suami Pergi tanpa Pamit (1)

Derita Rindu Ditinggal Suami Pergi tanpa Pamit (1)

Rindu (samaran) awalnya tak percaya. Tapi itulah kenyataan yang harus dihadapi. Sekitar 10 bulan lalu ditinggal kabur suaminya, sebut saja Dewa. Tidak tangan kosong, Dewa membawa pula Pajero yang baru dibeli Rindu sebulan sebelumnya. “Ini pelajaran berharga bagi Rindu. Sejak semula aku sudah tidak setuju Rindu nikah sama Dewa,” kata Reno, kakak Rindu yang mengantar adiknya ke Pegadilan Agama Surabaya, beberapa waktu lalu. Menurut Reno, Rindu berkenalan dengan Dewa sekitar tiga tahun lalu. Dikenalkan teman. “Sebelum nikah mereka sempat ke rumah,” imbuh Reno. Saat itulah Reno melihat ada sesuatu yang ganjil pada Dewa. Tapi apa itu, Reno tidak bisa menjelaskan. “Pokoknya nggak sreg. Dan itu kusampaikan kepada Rindu,” tegasnya. Ketidaksregan itu kembali disampaikan Reno ketika Rindu memberi tahu bahwa dia akan menikah dengan Dewa. “Kami sempat berdebat. Rindu minta alasan mengapa aku tidak sreg. Memang, jujur saja aku tidak bisa mengungkapkan. Cuma tidak sreg. Itu saja.” Rindu mengaku tidak sembarangan menentukan Dewa sebagai calon suami setelah sempat dua kali menjadi janda. Kata Rindu, dari penampilannya saja Dewa sudah kelihatan sebagai orang yang taat beragama. Setiap menemuinya, tambah Rindu, Dewa selalu memakai baju koko dan peci putih. Sekali-kali Dewa bahkan masih memakai sarung, katanya mampir sepulang mengikuti taklim di Al-Akbar. Rindu mengaku pernah diajak ke Malang. Dikenalkan orang tua Dewa. Dalam perjalanan mereka dua kali berhenti di masjid. Saat pergi dan pulang, pas masuk waktu Duhur dan Asar. Dewa sengaja tidak lewat tol karena ingin santai. “Masa Mas Reno masih meragukan dia setelah aku ceritain gini?” kata Rindu seperti ditirukan Reno. Entahlah. Kata hati Reno tetap kurang sreg. Walau begitu dia tidak bisa memaksa Rindu untuk tidak menikah vs Dewa. “Aku khawatir Rindu hanya diporoti. Sebab, dua suaminya terdahulu adalah orang-orang sukses dan terpandang,” kata Reno. Suami pertama Rindu anggota dewan. Politikus yang dua periode duduk di kursi dewan. Andai tidak meninggal karena kecelakaan, kemungkinan dia masih di sana. Menurut Reno, suami adiknya meninggal dalam kecelakaan yang sangat janggal. Rem mobilnya blong sepulang dari mengikuti acara partainya di Sarangan. “Dia hanya sendirian. Padahal, sehari sebelumnya mobil itu baru diservis,” kata Reno. Reno yakin kecelakaan itu disengaja karena polisi membenarkan ada tanda-tanda “kerusakan rapi” pada beberapa bagian onderdilnya. Walau begitu, polisi temannya itu minta masalah ini dirahasiakan. “Selain itu, aku mendengar dari Rindu bahwa almarhum suaminya itu dalam dua-tiga bulan terakhir sedang berseteru dengan rekannya sesama anggota dewan. Penyebabnya suami Rindu terlalu keras mengkritik eksekutif,” tandas Reno. (jos, bersambung)    

Sumber: